-
Inflasi bulanan Jakarta lebih tinggi dari nasional, namun gubernur sebut ekonomi tetap terkendali.
-
Kenaikan harga emas perhiasan, cabai merah, dan beras menjadi pendorong utama laju inflasi bulanan.
-
Secara tahunan, inflasi Jakarta (2,69%) tercatat masih lebih rendah dibandingkan angka inflasi nasional (2,86%).
Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengklaim bahwa kondisi ekonomi Ibu Kota tetap terkendali, meskipun inflasi bulanan Jakarta pada Oktober 2025 tercatat sedikit lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Pernyataan ini disampaikan Pramono menanggapi laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat inflasi Jakarta mencapai 0,31 persen secara bulanan (month-to-month), sementara inflasi nasional berada di angka 0,28 persen.
"Baik inflasi maupun pertumbuhan ekonomi kita masih terkendali," kata Pramono saat ditemui di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025).
Pramono menjelaskan, angka inflasi bulanan yang sedikit lebih tinggi tidak serta-merta mengindikasikan pelemahan ekonomi. Ia menyoroti bahwa inflasi tahunan (year-on-year atau y-o-y) Jakarta justru relatif lebih rendah dibandingkan angka nasional.
"Inflasi tahunan Jakarta secara konsisten berada di bawah nasional, jadi kondisinya masih sangat baik dan terkendali," ujarnya.
Berdasarkan data BPS DKI Jakarta, inflasi tahunan Ibu Kota pada Oktober 2025 tercatat sebesar 2,69 persen, lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 2,86 persen.
Kepala BPS DKI Jakarta, Nurul Hasanudin, menjelaskan bahwa inflasi bulanan dipicu oleh lonjakan harga pada sejumlah komoditas.
"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada Oktober 2025 antara lain emas perhiasan, cabai merah, tarif angkutan udara, biaya perguruan tinggi, dan beras," ungkap Nurul dalam keterangannya, Senin (3/11).
Meski begitu, laju inflasi berhasil diredam oleh penurunan harga pada komoditas lain, seperti tomat, tarif tol, udang basah, alpukat, dan pepaya.
Baca Juga: Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen
Secara umum, Indeks Harga Konsumen (IHK) DKI Jakarta pada Oktober 2025 tercatat sebesar 107,82, naik dari 105,00 pada Oktober 2024.
Sementara itu, lonjakan harga tahunan tertinggi dialami kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mencapai 10,42 persen, diikuti kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,72 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf