News / Nasional
Senin, 10 November 2025 | 20:50 WIB
PT Geo Dipa Energi (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan budaya transformasi berkelanjutan di seluruh lini organisasi. [Ist]
Baca 10 detik
  • GeoDipa menegaskan komitmennya terhadap budaya transformasi berkelanjutan di seluruh lini organisasi.
  • Transformasi sejati harus dimulai dari perubahan mindset dan budaya kerja, bukan sekadar teknologi.
  • Peran pemimpin sangat krusial dalam mengarahkan dan menyeimbangkan proses transformasi.

Suara.com - PT Geo Dipa Energi (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan budaya transformasi berkelanjutan di seluruh lini organisasi.

Hal ini diwujudkan melalui gelaran talkshow inspiratif bertajuk “The Momentum of Transformation: When Stories Become Direction” yang berlangsung di The Westin Jakarta, Selasa (4/11).

Acara ini menjadi wadah pembelajaran sekaligus refleksi bagi insan GeoDipa untuk memperkuat semangat perubahan melalui pengalaman nyata dari para pemimpin dan pelaku transformasi di lingkungan perusahaan.

Plt. Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Umum GeoDipa, Hanif Osman, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda seremonial, melainkan momentum untuk recharge semangat dan energi positif seluruh pegawai.

“Ini bukan sekadar kegiatan formalitas, tapi kesempatan untuk memperbarui energi dan komitmen kita. Harapan saya, jangan hanya datang dan duduk diam. Mari kita bawa pulang semangat baru dan terus tumbuh untuk mengejar ketertinggalan,” ujar Hanif.

Dalam talkshow tersebut, hadir Senior Executive Vice President (SEVP) Human Capital PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Steven A. Yudiyantho, sebagai narasumber.

Ia menyoroti tantangan umum dalam transformasi digital organisasi, yaitu kecenderungan perusahaan terlalu fokus menyesuaikan sistem baru dengan pola lama tanpa mengubah pola pikir manusianya.

“Masalah terbesar bukan pada sistem, tapi pada manusia di baliknya. Transformasi digital harus dimulai dari perubahan mindset dan budaya kerja. Change management harus dibangun sejak awal,” jelas Steven.

Steven menegaskan pentingnya peran pemimpin dalam memastikan seluruh jajaran organisasi memiliki literasi digital dan kemampuan berpikir berbasis data (data-driven thinking).

Baca Juga: Studi: Kesiapan SDM dan Lingkungan Jadi Kunci Sukses Transformasi Digital

Menurutnya, setiap keputusan bisnis harus didasarkan pada data valid, bukan asumsi.

“Seorang leader harus bisa membaca dan mengelola data dengan benar. Tanpa pemahaman itu, transformasi hanya akan menjadi slogan,” tambahnya.

Ia juga memperkenalkan konsep ambidextrous leadership, yakni gaya kepemimpinan yang mampu menyeimbangkan antara mempertahankan stabilitas dan mengeksplorasi peluang baru.

“Pemimpin transformasional harus bisa menjaga kekuatan yang ada sambil berani berinovasi,” ujarnya.

Steven menegaskan bahwa keberhasilan transformasi tidak bergantung semata pada teknologi, melainkan pada kematangan pola pikir seluruh insan organisasi.

“Ada tiga hal penting: data-driven mindset, growth mindset, dan customer focus. Jika seluruh pegawai berpegang pada ini, maka transformasi digital akan berjalan lebih terukur dan berkelanjutan,” jelasnya.

Load More