News / Nasional
Rabu, 12 November 2025 | 11:55 WIB
Sejumlah siswa menyantap program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sleman. [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]
Baca 10 detik
  • Banyak anak merasa program tersebut membantu mereka menghemat uang jajan harian.
  • 6,5 persen lainnya menyatakan program ini meningkatkan konsentrasi belajar.
  • KPAI menilai penilaian dari para anak ini tidak boleh diabaikan oleh pemerintah.

Suara.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai oleh kebanyakan anak-anak bermanfaat untuk meringankan beban ekonomi keluarga.

Temuan itu terungkap dalam survei Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yang menunjukkan banyak anak merasa program tersebut membantu mereka menghemat uang jajan harian.

Penilaian itu disampaikan oleh 16,7 persen anak dari 1.624 yang dimintai tanggapannya.

Selain dianggap membantu menghemat uang jajan, survei juga menemukan bahwa 7,81 persen anak menilai program MBG mendorong perubahan pola makan yang lebih teratur dan sehat bagi anak-anak.

Sementara 6,5 persen lainnya menyebut program ini meningkatkan konsentrasi belajar.

Wahana Visi Indonesia (WVI) mencatat, munculnya kata kunci seperti “pola makan teratur” dan “tidak jajan sembarangan” menunjukkan adanya pemahaman awal anak terhadap perubahan perilaku gizi yang diharapkan dari program MBG.

Survei tersebut dilakukan secara daring pada 11 Juli hingga 1 Agustus 2025, menjangkau responden di 12 provinsi, dengan dominasi dari Jawa Barat.

Dari total 2.241 responden, hanya 1.624 data yang memenuhi kriteria analisis.

Menu MBG dari SPPG Wirobrajan yang dibagikan ke SMAN 1 Yogyakarta, Kamis (16/10/2025). [Kontributor/Putu]

Dari jumlah itu, 58,7 persen merupakan perempuan dan 41,3 persen laki-laki, dengan mayoritas berasal dari siswa kelas 4–6 SD dan 7–9 SMP, diikuti siswa kelas 1–3 SD, serta paling sedikit dari tingkat SMA atau sederajat.

Baca Juga: Viral Kurir Antar Paket MBG untuk Siswa SD Lewat Jalan Rusak

Sementara itu, Ketua KPAI Margaret Aliyatul Maimunah menilai hasil survei ini penting sebagai bahan evaluasi dan penyusunan kebijakan yang berpihak pada anak.

“Survei dan riset ini ingin mendengar bagaimana pengalaman anak, apa kebutuhan mereka, dan bagaimana rekomendasi terkait keberadaan program Makanan Bergizi Gratis," ujarnya.

Dia menegaskan kalau penilaian dari para anak ini tidak boleh diabaikan oleh pemerintah.

"Jumlah responden yang cukup banyak bisa menjadi barometer bahwa anak-anak juga sudah menyuarakan suaranya, yang kemudian harus kita dengar,” tegasnya.

Load More