- Banyak anak merasa program tersebut membantu mereka menghemat uang jajan harian.
- 6,5 persen lainnya menyatakan program ini meningkatkan konsentrasi belajar.
- KPAI menilai penilaian dari para anak ini tidak boleh diabaikan oleh pemerintah.
Suara.com - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai oleh kebanyakan anak-anak bermanfaat untuk meringankan beban ekonomi keluarga.
Temuan itu terungkap dalam survei Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yang menunjukkan banyak anak merasa program tersebut membantu mereka menghemat uang jajan harian.
Penilaian itu disampaikan oleh 16,7 persen anak dari 1.624 yang dimintai tanggapannya.
Selain dianggap membantu menghemat uang jajan, survei juga menemukan bahwa 7,81 persen anak menilai program MBG mendorong perubahan pola makan yang lebih teratur dan sehat bagi anak-anak.
Sementara 6,5 persen lainnya menyebut program ini meningkatkan konsentrasi belajar.
Wahana Visi Indonesia (WVI) mencatat, munculnya kata kunci seperti “pola makan teratur” dan “tidak jajan sembarangan” menunjukkan adanya pemahaman awal anak terhadap perubahan perilaku gizi yang diharapkan dari program MBG.
Survei tersebut dilakukan secara daring pada 11 Juli hingga 1 Agustus 2025, menjangkau responden di 12 provinsi, dengan dominasi dari Jawa Barat.
Dari total 2.241 responden, hanya 1.624 data yang memenuhi kriteria analisis.
Dari jumlah itu, 58,7 persen merupakan perempuan dan 41,3 persen laki-laki, dengan mayoritas berasal dari siswa kelas 4–6 SD dan 7–9 SMP, diikuti siswa kelas 1–3 SD, serta paling sedikit dari tingkat SMA atau sederajat.
Baca Juga: Viral Kurir Antar Paket MBG untuk Siswa SD Lewat Jalan Rusak
Sementara itu, Ketua KPAI Margaret Aliyatul Maimunah menilai hasil survei ini penting sebagai bahan evaluasi dan penyusunan kebijakan yang berpihak pada anak.
“Survei dan riset ini ingin mendengar bagaimana pengalaman anak, apa kebutuhan mereka, dan bagaimana rekomendasi terkait keberadaan program Makanan Bergizi Gratis," ujarnya.
Dia menegaskan kalau penilaian dari para anak ini tidak boleh diabaikan oleh pemerintah.
"Jumlah responden yang cukup banyak bisa menjadi barometer bahwa anak-anak juga sudah menyuarakan suaranya, yang kemudian harus kita dengar,” tegasnya.
Berita Terkait
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah
-
Misteri Keracunan MBG di Bandung Barat Terkuak: BGN Pastikan Bukan Air, Ini Biang Keladinya
-
Alasan Danantara Mau Biayai Pembangunan Peternakan Rp 20 Triliun
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
Viral Kurir Antar Paket MBG untuk Siswa SD Lewat Jalan Rusak
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang