-
- Pemanasan di wilayah kutub mempercepat pencairan es yang memicu efek berantai terhadap kesehatan manusia di seluruh dunia.
- Studi internasional menemukan bahwa model iklim saat ini belum mampu menangkap dampak kesehatan kompleks dari perubahan di Arktik dan Antartika.
- Para peneliti menegaskan bahwa krisis iklim di kutub telah menjadi darurat kesehatan global yang membutuhkan kolaborasi lintas sektor.
Di wilayah Arktik sendiri, masyarakat lokal menghadapi dampak paling nyata. Es laut yang mencair bukan hanya mengancam lingkungan hidup mereka, tetapi juga merusak infrastruktur penting seperti jalan, pipa, dan rumah.
Lebih dari itu, pencairan lapisan tanah beku berisiko melepaskan zat beracun dan patogen kuno yang selama ribuan tahun terperangkap dalam es termasuk virus yang pernah menyebabkan pandemi flu pada 1918.
Kerentanan masyarakat kutub diperparah oleh terganggunya ekosistem laut yang menjadi sumber pangan utama mereka. Hilangnya spesies laut tertentu dapat memicu kekurangan gizi akut, peningkatan keguguran, hingga penyakit metabolik dan jantung di komunitas yang sistem kesehatannya masih terbatas.
Profesor Whiteman menekankan pentingnya memahami bahwa krisis ini bersifat lintas batas dan lintas disiplin.
“Kita tidak bisa memisahkan perubahan iklim dari isu kesehatan,” ujarnya. “Setiap derajat kenaikan suhu di kutub berarti peningkatan risiko penyakit, kelaparan, dan ketidakstabilan sosial di tempat lain. Dunia membutuhkan kerja sama antara ilmuwan, tenaga kesehatan, dan pembuat kebijakan untuk mengantisipasi bahaya yang sudah di depan mata.”
Penulis: Muhammad Ryan Sabiti
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Tukar 5 Kapibara Jantan, Ragunan Resmi Boyong Sepasang Watusi Bertanduk Bernama Jihan dan Yogi
-
Ini Daftar Rute Transjakarta yang Beroperasi Hingga Dini Hari Selama Malam Tahun Baru 2026
-
Refleksi Akhir Tahun Menag: Bukan Ajang Euforia, Saatnya Perkuat Empati dan Spirit Kebangsaan
-
Malam Tahun Baru di Jakarta, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ancol, Kota Tua, hingga TMII
-
Gubernur Banten: Tingkat Pengangguran Masih Tinggi, Penataan Ulang Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas
-
Perayaaan Tahun Baru di SudirmanThamrin, Pemprov DKI Siapkan 36 Kantong Parkir untuk Warga
-
Kaleidoskop DPR 2025: Dari Revisi UU Hingga Polemik Gaji yang Tuai Protes Publik
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?