News / Nasional
Minggu, 16 November 2025 | 13:10 WIB
Anggota DPR nonaktif Ahmad Sahroni (tengah) bersiap mengikuti sidang putusan kasus dugaan pelanggaran kode etik anggota DPR nonaktif di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/11/2025). [ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom]
Baca 10 detik
  • Ahmad Sahroni memutuskan untuk membongkar total rumahnya di Tanjung Priok yang rusak parah akibat penjarahan massa pada Agustus 2025
  • Proses perataan bangunan hingga menjadi puing memakan biaya yang tidak sedikit, yakni mencapai Rp250 juta, dan ini belum termasuk biaya pembangunan kembali
  • Pembongkaran ini bukan akhir, melainkan awal dari pembangunan kembali hunian dari nol, yang didahului dengan acara doa bersama sebagai simbol kebangkitan dan harapan baru

Biaya ini mencakup operasional alat berat dan puluhan pekerja yang bertugas membersihkan dan memilah material sisa bangunan.

4. Akan Dibangun Ulang dari Awal

Tujuan utama dari pembongkaran total ini adalah untuk membangun kembali rumah dari nol.

Keputusan ini diambil agar Sahroni bisa menata ulang huniannya dengan desain dan struktur yang sepenuhnya baru, meninggalkan kenangan buruk dari peristiwa penjarahan.

Meski belum ada informasi detail mengenai desain rumah barunya, langkah ini menunjukkan tekad kuat Sahroni untuk bangkit dari keterpurukan.

5. Gelar Doa Bersama Sebelum Pembongkaran

Sebelum alat berat mulai bekerja, Ahmad Sahroni menunjukkan jiwa besarnya dengan menggelar acara doa bersama warga sekitar pada 2 November 2025.

Acara yang dihadiri oleh sekitar 1.200 orang ini menjadi momen silaturahmi sekaligus permohonan doa restu agar proses pembangunan kembali rumahnya dapat berjalan lancar.

Momen ini juga menjadi penampilan perdana Sahroni di hadapan publik di kediamannya pasca insiden penjarahan.

Baca Juga: Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?

Load More