- Ahmad Sahroni memutuskan untuk membongkar total rumahnya di Tanjung Priok yang rusak parah akibat penjarahan massa pada Agustus 2025
- Proses perataan bangunan hingga menjadi puing memakan biaya yang tidak sedikit, yakni mencapai Rp250 juta, dan ini belum termasuk biaya pembangunan kembali
- Pembongkaran ini bukan akhir, melainkan awal dari pembangunan kembali hunian dari nol, yang didahului dengan acara doa bersama sebagai simbol kebangkitan dan harapan baru
Biaya ini mencakup operasional alat berat dan puluhan pekerja yang bertugas membersihkan dan memilah material sisa bangunan.
4. Akan Dibangun Ulang dari Awal
Tujuan utama dari pembongkaran total ini adalah untuk membangun kembali rumah dari nol.
Keputusan ini diambil agar Sahroni bisa menata ulang huniannya dengan desain dan struktur yang sepenuhnya baru, meninggalkan kenangan buruk dari peristiwa penjarahan.
Meski belum ada informasi detail mengenai desain rumah barunya, langkah ini menunjukkan tekad kuat Sahroni untuk bangkit dari keterpurukan.
5. Gelar Doa Bersama Sebelum Pembongkaran
Sebelum alat berat mulai bekerja, Ahmad Sahroni menunjukkan jiwa besarnya dengan menggelar acara doa bersama warga sekitar pada 2 November 2025.
Acara yang dihadiri oleh sekitar 1.200 orang ini menjadi momen silaturahmi sekaligus permohonan doa restu agar proses pembangunan kembali rumahnya dapat berjalan lancar.
Momen ini juga menjadi penampilan perdana Sahroni di hadapan publik di kediamannya pasca insiden penjarahan.
Baca Juga: Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
Berita Terkait
-
Tak Mau Renovasi! Ahmad Sahroni Pilih Robohkan Rumah Usai Dijarah Massa, Kenapa?
-
Robohkan Rumah yang Dijarah hingga Rata Dengan Tanah, Ahmad Sahroni Sempat Ungkap Alasannya
-
Surya Paloh Bicara Soal PAW Usai Sahroni dan Nafa Urbach Disanksi MKD, Begini Katanya
-
Lihat Rumahnya Porak-poranda Dijarah, Ahmad Sahroni Pilih Beri 'Amnesti': Kalau Balikin, Aman!
-
MKD Nonaktifkan Ahmad Sahroni, Eko Patrio dan Nafa Urbach, Uya Kuya Aktif Lagi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran