- Siswa SMPN di Tangerang Selatan, MH (13), meninggal dunia setelah dirawat intensif, yang diduga kuat akibat kekerasan fisik fatal berupa pukulan kursi besi di kepala oleh temannya
- Korban diduga telah mengalami serangkaian perundungan, mulai dari kekerasan fisik ringan hingga berat, yang terjadi sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
- Meskipun sempat dimediasi oleh pihak sekolah dan dinas pendidikan, kasus ini kini ditangani oleh pihak kepolisian untuk mengusut tuntas unsur pidana di balik kematian korban
Suara.com - Dunia pendidikan kembali berduka. Seorang siswa kelas I SMP Negeri di Tangerang Selatan berinisial MH (13), menghembuskan napas terakhirnya pada Minggu (16/11/2025) pagi, setelah sepekan lebih berjuang dalam kondisi kritis di ruang ICU Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan.
Kematian tragis ini diduga kuat merupakan puncak dari serangkaian aksi perundungan brutal yang dialaminya di sekolah.
Kabar duka ini dikonfirmasi oleh kuasa hukum keluarga korban, Alvian Adji Nugroho.
"Meninggal pada pukul 06.00 pagi,” ujar Alvian melalui keterangan yang diterima awak media.
Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, juga membenarkan informasi tersebut. “Ya, saya tahu tadi pagi dari staf saya,” ucapnya singkat.
Kematian MH membuka kotak pandora penderitaan yang selama ini ia pendam. Menurut pengakuan keluarga, MH telah menjadi target perundungan oleh temannya sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Namun, karena sifatnya yang pendiam dan tak ingin membebani ibunya yang juga sedang sakit, MH memilih untuk diam.
Puncak Kekerasan dan Kronologi Kejadian
Tragedi yang merenggut nyawa MH diduga berawal dari insiden kekerasan fisik paling parah yang terjadi pada Senin, 20 Oktober 2025. Saat itu, kepala korban diduga dipukul menggunakan kursi besi oleh teman sekelasnya saat jam istirahat.
Baca Juga: Kasus SMPN 19 Tangsel Jadi Pengingat Keras: Bullying Nggak Pernah Sepele
Rizky, kakak korban, menuturkan bahwa adiknya baru berani bercerita sehari setelah kejadian, ketika kondisinya mulai memburuk
“Sejak MPLS sudah mulai diganggu. Yang paling parah itu kejadian tanggal 20 Oktober, kepalanya dipukul pakai kursi,” ungkap Rizky.
Ibunda korban, Y (38), mulai curiga saat melihat gerak-gerik anaknya yang aneh dan sering linglung saat berjalan pada Selasa (21/10).[4] Setelah didesak,
MH akhirnya mengaku telah menjadi korban kekerasan. Tak hanya dipukul kursi, ia juga mengaku sering ditusuk tangannya, ditendang, hingga dipukul punggungnya.
Melihat kondisi anaknya, pihak keluarga segera melapor ke sekolah pada Rabu, 22 Oktober 2025. Pihak sekolah kemudian memfasilitasi mediasi antara keluarga MH dan keluarga terduga pelaku.
"Selesai pihak si pelaku mau bertanggung jawab sampai sepenuhnya untuk biaya pengobatan," ujar Rizki.
Berita Terkait
-
Kasus SMPN 19 Tangsel Jadi Pengingat Keras: Bullying Nggak Pernah Sepele
-
Ada Siswa Dibully hingga Meninggal, Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel Didesak Mengundurkan Diri
-
Geger Siswa SMPN 19 Tangsel Tewas Diduga Dibully, Mendikdasmen: Saya Akan Dalami Kasus Ini!
-
Sepekan Lebih Kritis, Siswa SMP Korban Bullying di Tangsel Meninggal Usai Dipukul Kursi
-
Membekali Murid Menjadi Saksi Aktif untuk Mencegah Perundungan di Sekolah
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Profil Cucun Ahmad Syamsurijal, Anggota DPR yang Sebut MBG Tidak Perlu Ahli Gizi
-
Angka Kecelakaan di Jadetabek Meledak hingga 11 Ribu Kasus, Santunan Terkuras Rp100 Miliar Lebih
-
Kondisi Pelaku Ledakan SMAN 72 Membaik, Polisi Siapkan Pemeriksaan Libatkan KPAI
-
Usut Korupsi Bansos Beras, KPK Periksa Sejumlah Pendamping PKH di Jawa Tengah
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara
-
Bakal Jalani Fit And Proper Test, Pansel Serahkan 7 Nama Calon Anggota KY ke DPR, Termasuk Abhan
-
Profil Rugaiya Usman: Cinta Sejak SMA, 'Pakaian' Wiranto yang Setia Hingga Hembusan Napas Terakhir
-
Geger Ijazah Arsul Sani, Komisi III DPR Merasa Jadi Kambing Hitam: Kami Tak Punya Kemampuan Forensik
-
Ribuan Buruh Geruduk Balai Kota, Desak UMP DKI 2026 Naik Jadi Rp6 Juta