- Presiden Prabowo Subianto mencanangkan program penyediaan smartboard atau IFP untuk setiap kelas di seluruh sekolah Indonesia guna mengakselerasi digitalisasi pendidikan
- Anggaran untuk program masif ini akan diambil dari uang hasil sitaan para koruptor, seiring dengan komitmen pemerintah untuk terus memburu pelaku korupsi
- Pemerintah menargetkan 288.000 unit smartboard terdistribusi ke 330 ribu sekolah pada akhir Desember 2025, di mana program ini telah menunjukkan dampak positif pada semangat belajar siswa di sekolah penerima
Suara.com - Presiden RI Prabowo Subianto membuat gebrakan besar dalam dunia pendidikan dengan memastikan setiap ruang kelas di seluruh sekolah Indonesia akan dilengkapi interactive flat panel (IFP) atau smartboard.
Yang paling menyita perhatian, sumber dana untuk program ambisius ini berasal dari uang hasil korupsi.
Prabowo menegaskan komitmennya untuk memburu para koruptor dan mengalihkan aset sitaan mereka demi mencerdaskan anak bangsa.
"Kita rencananya nanti tiap kelas, insya Allah di Indonesia akan kita taruh interaktifnya (IFP)," kata Prabowo saat meluncurkan program Digitalisasi Pembelajaran untuk Indonesia Cerdas di SMP Negeri 4 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (17/11/2025).
Dengan nada tegas, ia menyatakan perang terhadap para pencuri uang negara untuk membiayai fasilitas pendidikan.
"Nanti itu semua uang-uang koruptor kita kerja. Nanti maling-maling kita akan kejar semua itu, supaya anak-anak kita pintar-pintar," ujarnya.
Program yang sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025 ini bertujuan mempercepat digitalisasi pembelajaran.
Smartboard tersebut memungkinkan proses belajar jarak jauh yang interaktif, di mana guru dapat membimbing siswa secara langsung melalui layar virtual.
Dampak positif dari program ini sudah mulai dirasakan di berbagai daerah. Dalam interaksi daring, seorang guru dari SMK Negeri 3 Teknologi dan Rekayasa Jayapura, Papua, mengungkapkan bahwa bantuan IFP telah mengubah total metode pembelajaran di sekolahnya.
Baca Juga: Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
Menurutnya, para siswa menjadi lebih bersemangat, lebih mudah paham, dan lebih interaktif.
Antusiasme serupa juga datang dari para siswa. Trifena, seorang murid di SMK Negeri 3 Jayapura, mengaku smartboard sangat membantunya dalam memahami pelajaran. Ia pun berharap fasilitas canggih ini bisa merata di semua jurusan.
"Terima kasih Pak Presiden atas bantuan yang telah diberikan kepada kami. Kami sangat senang menggunakannya. Semoga bisa ditambahkan untuk setiap jurusan di sekolah kami. Kalau Bapak datang ke Jayapura, semoga bisa singgah di sekolah kami di SMK Negeri 3 Teknologi dan Rekayasa Jayapura," kata Trifena.
Pemerintah menargetkan distribusi besar-besaran tahun ini. Sekitar 288.000 unit IFP dijadwalkan untuk dikirimkan ke 330 ribu sekolah di seluruh Indonesia.
Hingga kini, proses pengiriman dilaporkan telah mencapai 215.572 unit, dengan 172.550 di antaranya sudah terpasang di sekolah dan 43.022 lainnya masih dalam perjalanan.
Pemerintah optimistis seluruh perangkat dapat tiba di sekolah penerima pada Desember 2025.
Berita Terkait
-
Ikut Duduk di Sekolah, Prabowo Minta Papan Interaktif yang Bikin Siswa Semangat Belajar Jangan Rusak
-
Guru Luwu Utara yang Dipecat Karena 'Bantu' Honorer Kini Direhabilitasi Penuh oleh Presiden Prabowo
-
Peluk Hangat Prabowo Lepas Kepulangan Raja Yordania dari Halim, Begini Momennya
-
Detik-detik Pencarian Korban Longsor Cilacap, BNPB Ingat Pesan Prabowo
-
Usai Ada Putusan MK, Prabowo Diminta Segera Tarik Polisi Aktif dari Jabatan Sipil
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Apresiasi Kejujuran, KPK Undang 6 Siswa SD Penemu Ponsel untuk Podcast Antikorupsi
-
Dituduh Pakai Ijazah Palsu, Hakim MK Arsul Sani Buka Suara: Nanti Diedit-edit, Saya Pusing
-
Dituduh Palsu, Hakim MK Arsul Sani Pamerkan Ijazah Berikut Transkrip Nilainya: Ini yang Asli!
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Jadi Pusat Event Berskala Dunia
-
Duka dari Banjarnegara: Longsor Pandanarum Telan 2 Korban, 27 Warga Masih Hilang Tertimbun
-
Program Prioritas Presiden Dinilai Berpihak pada Daerah, Tamsil Linrung Soroti Tantangan Lapangan
-
Dugaan Perundungan Tewaskan Siswa SMPN 19 Tangsel, Mendikdasmen Segera Ambil Kebijakan Ini
-
Kemendagri Apresiasi Upaya Sumut Tekan Inflasi
-
Buruh Tuntut UMP DKI Rp6 Juta, Gubernur Pramono Malah Tak Bisa Ditemui, Ada Apa?
-
Kebakaran di Jatipulo Hanguskan 60 Rumah, Kabel Sutet Putus Biang Keroknya?