-
Seorang siswa SMP di Tangsel tewas diduga akibat perundungan oleh teman sekolahnya.
-
Menteri PPPA kecam keras insiden ini, sebut sebagai bentuk kekerasan yang serius.
-
Polisi telah memeriksa empat siswa, kasus kini dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
Suara.com - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, mengecam keras kasus perundungan di SMPN 19 Tangerang Selatan yang menyebabkan seorang siswa kelas VII berinisial M.H (13) meninggal dunia. Ia menegaskan, insiden ini bukan sekadar kenakalan remaja, melainkan bentuk kekerasan serius yang harus diusut tuntas.
“Kami mengecam keras kasus perundungan yang berakibat meninggalnya adik MH. Perundungan terus terjadi dan tidak bisa dibiarkan,” ujar Arifah saat mengunjungi rumah duka korban, Senin (17/11/2025).
Berdasarkan koordinasi antara Kementerian PPPA dan UPTD PPA Kota Tangerang Selatan, terungkap bahwa korban diduga telah mengalami perundungan sejak Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kekerasan fisik terakhir yang dialaminya terjadi pada rentang 20–25 Oktober 2025, di mana ia diduga dipukul menggunakan kursi besi oleh beberapa siswa lain hingga mengalami luka parah di kepala.
Setelah kejadian tersebut, kondisi kesehatan MH menurun drastis. Ia sempat dirawat intensif di RS Fatmawati sebelum akhirnya meninggal dunia.
Menteri Arifah menyampaikan duka cita mendalam dan memastikan bahwa keluarga korban akan mendapatkan pendampingan penuh dari pemerintah.
Proses Hukum Berjalan
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Selatan, Deden Deni, mengonfirmasi bahwa kasus ini kini dalam penyelidikan Polres Tangerang Selatan. Empat orang siswa telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
“Kami mendukung penuh proses hukum dan akan memastikan lingkungan sekolah tetap aman bagi seluruh siswa,” ungkap Deden Deni.
Sementara itu, kuasa hukum keluarga korban, Alfian, mengapresiasi dukungan dari KemenPPPA dan berharap proses hukum dapat fokus pada dugaan kekerasan yang dialami almarhum, bukan pada isu lain seperti riwayat penyakit.
Baca Juga: Dugaan Perundungan Tewaskan Siswa SMPN 19 Tangsel, Mendikdasmen Segera Ambil Kebijakan Ini
“Keluarga ingin keadilan ditegakkan sejelas-jelasnya,” ungkap Alfian.
UPTD PPA Kota Tangerang Selatan juga telah memberikan dukungan psikologis kepada keluarga korban sejak laporan pertama kali diterima.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klarifikasi: DPR dan Persagi Sepakat Soal Tenaga Ahli Gizi di Program MBG Pasca 'Salah Ucap'
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty