- Aksi walk out Roy Suryo dipicu oleh kehadiran Otto Hasibuan, yang dianggap sebagai pengacara pihak pelapor, sehingga menimbulkan tudingan konflik kepentingan dalam forum Reformasi Polri
- Roy Suryo dan rekan-rekannya mengklaim diberi pilihan untuk tetap hadir tanpa boleh bicara atau meninggalkan ruangan, yang akhirnya membuat mereka memutuskan untuk keluar dari audiensi
- Akibat insiden ini, sejumlah agenda penting terkait dugaan kriminalisasi, termasuk kasus Said Didu dan KM50, gagal dibahas dalam forum audiensi bersama Komisi Percepatan Reformasi Polri
Suara.com - Suasana audiensi bersama Komisi Percepatan Reformasi Polri di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, mendadak panas pada Rabu (19/11/2025). Pakar telematika Roy Suryo bersama sejumlah tokoh lainnya memutuskan untuk walk out atau keluar dari ruangan rapat.
Pemicu utamanya adalah kehadiran pengacara Otto Hasibuan, yang disebut Roy Suryo memiliki hubungan langsung dengan pihak yang melaporkannya.
Roy merasa kehadiran Otto, yang juga anggota tim reformasi, menciptakan situasi yang tidak nyaman dan berpotensi konflik kepentingan.
"Kami sebenarnya tidak nyaman kalau kemudian kami keluar, di dalam ada yang hubungannya langsung dengan pelapor. Saudara lawyer yang namanya Otto Hasibuan ada di dalam. Meskipun Otto Hasibuan anggota tim reformasi, tapi harusnya tahu diri dia sebenarnya bagian dari tim itu," ujar Roy Suryo kepada wartawan.
Kekecewaan Roy Suryo semakin memuncak ketika ia merasa niat baiknya untuk membahas persoalan hukum yang dihadapinya justru tidak mendapat ruang. Diundang oleh Refly Harun, Roy mengaku tiba di lokasi audiensi hanya untuk dihadapkan pada dua pilihan, tetap di dalam ruangan tanpa hak bicara, atau pergi.
Tanpa pikir panjang, ia dan rekan-rekannya memilih opsi kedua.
"Maka kami sepakat walk out. Jadi kami sekarang serahkan kepada masyarakat apa penilaian masyarakat pada tim yang harusnya menerima kami selaku semua yang ada," tegasnya.
Aksi walk out ini bukan hanya dilakukan oleh Roy Suryo. Refly Harun mengonfirmasi bahwa sejumlah nama besar lainnya turut meninggalkan forum tersebut.
Padahal, mereka dijadwalkan untuk membahas berbagai kasus dugaan kriminalisasi yang menyita perhatian publik.
Baca Juga: Tegas Tolak Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo Cs Lebih Pilih Dipenjara?
Menurut Refly, keputusan itu diambil sebagai bentuk solidaritas. Sejumlah agenda penting yang seharusnya dibahas pun akhirnya batal tersampaikan di hadapan Komisi Percepatan Reformasi Polri.
"Kalau RRT keluar, kita juga keluar. Makanya beberapa di antara kita, Mas Edy yang mestinya ngomong soal jin buang anak keluar. Pak Said Didu ngomong tentang PIK, pagar laut oligarki keluar. Rizal Fadila yang nasibnya sama sebagai tersangka juga pasti keluar. Aziz Januar mestinya bicara KM50 Habib Rizieq keluar juga," ujar Refly.
Berita Terkait
-
Tegas Tolak Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo Cs Lebih Pilih Dipenjara?
-
Mencuat di Komisi Reformasi Polri: Mungkinkah Roy Suryo Cs dan Jokowi Dimediasi?
-
Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Refly Harun: Kalau Roy Suryo Keluar, Kami Juga Keluar!
-
Kekayaan Rospita Vici Paulyn yang 'All-Out' Jadi Ketua Sidang Ijazah Jokowi
-
Kunjungi Jepang, Menko Yusril Bahas Reformasi Polri hingga Dukungan Keanggotaan OECD
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan
-
Dokter Tifa Usul Kasus Ijazah Jokowi Disetop, Sarankan Negara Biayai Perawatan Medis di Luar Negeri
-
Dana Riset-Tunjangan Kecil, Menteri Diktisaintek Minta Kampus Permudah Dosen Naik Pangkat
-
Habiburokhman 'Semprot' Balik Pengkritik KUHAP: Koalisi Pemalas, Gak Nonton Live Streaming
-
Warning Keras Pramono Anung ke 673 Kepsek Baru: Tak Ada Tempat untuk Bullying di Sekolah Jakarta!
-
Disentil Prabowo Gegara Siswa Turun ke Jalan, Pemkab Bantul Beri Penjelasan
-
Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi
-
Pesan Menteri Brian ke Kampus: Jangan Hitungan Bantu Anak Tak Mampu, Tak akan Bangkrut!