- Warga menonton guguran debu Semeru di Jembatan Besuk Kobokan, menuai kritik netizen.
- Perilaku warga yang merekam erupsi dianggap ceroboh dan dibandingkan dengan paniknya erupsi Merapi 2010.
- Netizen mengecam kerumunan di jembatan karena dinilai mengabaikan bahaya awan debu Semeru.
Suara.com - Sebuah video yang direkam di Jembatan Besuk Kobokan, jalur vital penghubung Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur mendadak viral di media sosial.
Dalam rekaman itu, warga terlihat berkerumun di atas jembatan, sebagian besar masih mengenakan helm dan masker, mulai dari anak-anak hingga lansia.
Mengejutkannya, di belakang mereka awan debu vulkanik pekat dari aktivitas tinggi Gunung Semeru tampak menggulung dengan cepat seperti dinding abu raksasa, menyelimuti Jembatan Besuk Kobokan.
Gambar tersebut memperlihatkan suasana penuh ketegangan, motor-motor terjebak macet, warga saling berdesakan, dan beberapa lainnya justru tampak mengangkat ponsel untuk merekam momen berbahaya itu.
Besuk Kobokan, yang biasa menjadi titik evakuasi dan jalur mobilitas utama, berubah menjadi ruang publik yang membuat banyak orang penasaran.
Namun yang paling menyedot perhatian bukan hanya kejadiannya, melainkan reaksi netizen yang menyoroti perubahan perilaku masyarakat saat menghadapi bencana.
Apalagi, lapisan debu di permukaan jalan saat itu membuat motor mudah tergelincir. Tapu sebagian warga justru berhenti untuk menonton dan merekam, memperparah kemacetan.
Bagi wilayah yang kerap berhadapan dengan ancaman awan panas dan lahar, situasi itu disebut warganet sebagai “perilaku yang bikin ngeri sendiri”.
Cuitan Viral: Dari Peringatan Bencana Jadi “Wahana Wisata”
Baca Juga: Disdik Turun Tangan, Bocah SD yang Viral Naik KRL Sendirian Bakal Pindah Sekolah
Akun X @mbokberek_ membagikan video tersebut dengan caption bernada satir. Ia menyebut, video itu diambil kemarin, Senin 24 November 2025.
“Wahana wisata baru orang kabupaten sebelah selatan Jawa Timur… Jaman erupsi Merapi 2010 dengerin radio balerante bunyi titttt panjang saja sudah harus siap lari, ini malah nonton,” kata dia.
Postingan itu langsung meledak, ditonton lebih dari 1,5 juta kali hanya dalam beberapa jam dan memicu diskusi panjang tentang budaya “menonton bencana”.
Berbagai komentar bernada kesal dan sinis mencuat di kolom tanggapan.
“Jaman dulu kalau bunyi sirine bencana buru-buru kabur supaya selamat. Jaman sekarang kalau ada bencana datang mikirnya: ‘Asyik ada bencana, bikin live konten ah, pasti FYP',” kata @ern****.
“Gk sekalian bawa ‘horeg adu kenceng’. Kali aja Mahameru denger jadi dimuntahin semua… lumayan kan IQ 58 berkurang,” ujar @and****.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Nasib Tragis Ayah Tiri Bocah Alvaro, Alex Iskandar Dimakamkan di TPU Kedaung Tangerang
-
Ancaman ke Jurnalis di Asia Meningkat: Mulai dari Teror, Serangan Digital, dan Represi Negara