- Penemuan kerangka yang diduga Alvaro (6) mengakhiri pencarian delapan bulan dan memicu kesedihan mendalam ibunya, Arum.
- Data Kemen PPPA 2025 menunjukkan lebih dari 60 persen kasus kekerasan anak terjadi di lingkungan rumah tangga.
- Psikolog Seto Mulyadi menyebut konflik orang dewasa seringkali membuat anak menjadi sasaran pelampiasan emosi yang tidak berdaya.
Banyak kekerasan terjadi karena orang dewasa terlalu fokus pada hubungan barunya, tanpa menilai apakah pasangan tersebut benar-benar aman bagi anak.
"Hati-hati bagi yang pernah selesai satu tahap pernikahan, menyambung lagi, butuh kehati-hatian. Yang kita pertimbangkan adalah keberlanjutan kehidupan si anak, tumbuh kembanganan," pesannya.
Ketika Konflik Orang Dewasa Dilampiaskan ke Anak
Psikolog anak, Seto Mulyadi atau Kak Seto, melihat pola yang menguat dalam sejumlah kasus kekerasan terhadap anak yang dilakukan pasangan orang tua: anak dijadikan pelampiasan emosi orang dewasa.
“Dia begitu dendamnya, begitu marahnya, akhirnya agresivitasnya disalurkan dengan cara membalas yang lebih menyakitkan. Ini banyak kasus begitu, anak mengalami kekerasan sampai meninggal,” kata Kak Seto.
Motifnya bisa bermacam-macam, kecemburuan, perselingkuhan, masalah ekonomi, relasi rumah tangga yang tidak sehat, tetapi ujungnya sama, anak dijadikan sasaran.
Kak Seto juga melihat kalau kekinian banyak orang dewasa yang seolah tidak menghargai hak hidup anak. Sayangnya, sulit mendapatkan angka pasti soal tren kekerasan terhadap anak karena banyak kasus tidak terdeteksi.
“Fenomena gunung es,” sebutnya.
Banyak kekerasan yang tidak dilaporkan atau tidak diketahui publik.
Baca Juga: Prarekonstruksi Ungkap Aksi Keji Ayah Tiri Bunuh Alvaro: Dibekap Handuk, Dibuang di Tumpukan Sampah
Membangun Teman Aman untuk Anak
Selain peran keluarga dan masyarakat, sekolah pun disebut punya andil penting. Menurut Kak Seto, anak harus dibekali pemahaman dasar tentang apa yang harus mereka lakukan jika merasa tidak aman di rumah.
“Anak-anak sebaiknya cepat minta perlindungan. Kalau ada apa-apa, datang ke RT, datang ke tetangga sebelah, cepat mengadu,” jelasnya.
Anak perlu tahu bahwa mereka berhak mendapatkan pertolongan—baik dari guru, tetangga, keluarga besar, maupun layanan perlindungan anak. Pengetahuan ini sederhana, tetapi bisa menyelamatkan nyawa.
Kasus Alvaro menunjukkan betapa berat konsekuensi ketika anak tidak memiliki ruang aman untuk berlindung.
Tragedi ini mengingatkan bahwa keretakan hubungan orang dewasa tidak boleh menjadikan anak sebagai korban.
Berita Terkait
-
Babak Baru Kasus Alvaro Kiano: Polisi Dalami Keterlibatan Pihak Lain, Siapa Komplotan Alex?
-
Francine PSI Tagih Janji Pramono: kalau Saja Ada CCTV yang Memadai, Mungkin Nasib Alvaro Beda
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
'Semua Senang!', Ira Puspadewi Ungkap Reaksi Tahanan KPK Dengar Dirinya Bebas Lewat Rehabilitasi
-
DPR Sebut Ulah Manusia Perparah Bencana Sumatera, Desak Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Ngeri! Gelondongan Kayu Hanyut Saat Banjir Sumut, Disinyalir Hasil Praktik Ilegal?
-
Rentetan Proses Pembebasan Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Keppres Keluar Pagi, Bebas di Sore Hari
-
Tindak Lanjuti Arahan Presiden, Mendagri Minta Pemda Segera Data Jembatan Rusak Menuju Sekolah
-
Bebas dari Rutan KPK, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Ucapkan Terima Kasih ke Prabowo hingga Netizen
-
Lambaian Tangan Penuh Arti Ira Puspadewi Usai Resmi Bebas Berkat Rehabilitasi
-
Dukung Sekolah 'Tendang' Anak Jenderal Kurang Ajar, Apa Alasan Prabowo Minta Guru Tegas ke Siswa?
-
Senyum Merekah Ira Puspadewi, Eks Dirut ASDP Resmi Bebas dari Rutan KPK
-
Presiden Prabowo Kerahkan 4 Pesawat Militer untuk Bantuan Bencana di Sumatra