Suara.com - Media sosial dihebohkan dengan ulah seorang perempuan yang membahayakan nyawa seorang petugas KRL.
Dari video yang salah satunya dibagikan akun Instagram @jabodetabek24info memperlihatkan saat seorang perempuan tampak dengan sengaja mendorong petugas stasiun saat KRL akan lewat.
Mulanya petugas yang sedang berjaga itu tampak meniup peluit sebagai tanda bahwa KRL akan lewat.
Namun tak lama kemudian, seorang perempuan berhijab menghampiri petugas lalu dengan sengaja mendorongnya ke arah KRL yang melintas.
Petugas yang hampir saja tersambar kereta itu terlihat syok dan sempat berteriak. Namun untungnya, petugas itu berhasil menahan dirinya agar tidak terdorong ke arah kereta yang melaju kencang.
Alih-alih meminta maaf atas perbuatannya, perempuan itu justru tertawa dan masih terus menghampiri petugas tersebut.
Petugas yang terlihat geram lalu terlihat menjauh dari perempuan tersebut.
Unggahan tersebut langsung menuai reaksi keras dari netizen, banyak yang mengutuk aksi perempuan yang membahayakan nyawa petugas stasiun tersebut.
Baca Juga: Viral Tumbler KAI: Bahaya Curhat di Medsos Bagi Karier Diri dan Orang Lain
Usai video tersebut viral, belakangan baru diketahui bahwa perempuan tersebut merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Keterangan KAI
PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui akun resminya memberikan keterangan terkait kejadian viral tersebut.
Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (29/11/2025). Setelah aksinya yang membahayakan itu, perempuan tersebut akhirnya diamankan petugas di Stasiun Gang Sentiong.
Setelah dilakukan pemeriksaan, perempuan tersebut positif dinyatakan memiliki keterbelakangan mental.
“Setelah kami lakukan pengecekan untuk informasi awal kejadian tersebut di Stasiun Cilebut, pada tanggal 29 November 2025 pelanggan menuju Stasiun Gang Sentiong dan petugas keamanan mengamankan pelanggan yang diketahui memiliki gangguan mental, mohon maaf atas ketidaknyamanannya, tks,” tulis informasi dari KAI pada Minggu (30/11/2025).
Berita Terkait
-
Pakar UGM: Drama Tumbler Viral Jadi Cerminan Lemahnya Prosedur Layanan Publik
-
Alasan Manajemen Mendadak Rombak Jajaran Direksi KAI Commuter di Tengah Kasus Tumbler Ilang
-
Hilang di KAI, Anita dan Alvin Akhirnya Minta Maaf soal Tumbler Tuku
-
Viral Kasus Tumbler Tuku: Benarkah Ini Gara-Gara Tren Hydration Culture?
-
Kasus Tumbler Hilang di KRL Melebar: Anita Dewi Disebut Dipecat, Nasib Suami Masih Dievaluasi
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
Terkini
-
Saat Pesisir Tergerus, Bagaimana Karbon Biru Bisa Jadi Sumber Pemulihan dan Penghidupan Warga?
-
DPR Desak Status Bencana Nasional: Pemerintah Daerah Lumpuh, Sumatera Butuh Penanganan Total
-
442 Orang Tewas, Pemerintah Masih Enggan Naikkan Status Sumatra Jadi Bencana Nasional
-
KPK Sita Senpi dari Kontraktor Proyek Reog, Terkait Korupsi Bupati Sugiri Sancoko?
-
Pagi Mencekam di Cilincing: Kepala Sekolah SMP Syahid 2 Tewas Tergantung, Ujian Siswa Ditunda
-
Kemensos Gelontorkan Rp19 Miliar Atasi Banjir 3 Provinsi Sumatera
-
Truk Seruduk Halte Mambo, Layanan Transjakarta Koridor 10 dan 12 Sempat Dialihkan
-
Intensif Lakukan Penggeledahan untuk Kasus Ponorogo, KPK Amankan Dokumen hingga Senjata Api
-
Rehabilitasi Presiden Tak Hentikan KPK, Kasus Korupsi ASDP Jalan Terus
-
Akses Darat Putus! Polri Kirim Bantuan dari Langit ke Desa-Desa Terisolasi di Sumut