News / Nasional
Rabu, 03 Desember 2025 | 16:19 WIB
Ilustrasi hujan deras di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Baca 10 detik
  • Gubernur Pramono memperingatkan potensi cuaca ekstrem jelang akhir tahun 2025 berdasarkan prediksi BMKG.
  • Puncak ancaman hidrometeorologi diprediksi terjadi antara minggu kedua Desember hingga awal Januari, dengan potensi curah hujan sangat tinggi.
  • Pramono menginstruksikan kesiapan infrastruktur SDA, modifikasi cuaca, dan koordinasi mitigasi dampak banjir dan kenaikan air rob.

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memberikan peringatan serius terkait potensi cuaca ekstrem yang mengintai Ibu Kota pada penghujung tahun 2025.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ancaman hidrometeorologi ini diprediksi akan mencapai puncaknya dalam waktu dekat.

"Berkaitan dengan prediksi BMKG, sekali lagi ini saya sampaikan bahwa cuaca ekstrem ini akan terjadi, diprediksi minggu kedua sampai dengan awal Januari," ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Figur kelahiran Kediri ini menyoroti prediksi intensitas hujan yang sangat mengkhawatirkan, dan berpotensi memicu banjir besar di berbagai titik rawan.

Mantan Sekretaris Kabinet tersebut mengungkapkan ketakutannya jika curah hujan melampaui ambang batas toleransi sistem drainase Jakarta.

"Bahkan ada hari yang kemudian curah hujannya hampir mendekati 300. Padahal curah hujan 200 saja Jakarta itu pasti sudah banjir," tuturnya.

Politisi PDI Perjuangan ini kemudian membeberkan skenario terburuk jika fenomena hujan lebat terjadi bersamaan dengan naiknya permukaan air laut.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (Suara.com/Adiyoga)

"Seperti yang saya sampaikan, Jakarta ini yang dikhawatirkan kalau curah hujannya tinggi, hujan lokalnya juga tinggi, air rob-nya naik," lanjut Pramono.

Guna mengantisipasi dampak katastropik, ia secara khusus menginstruksikan Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk menyiagakan seluruh infrastruktur pengendali banjir tanpa terkecuali.

Baca Juga: Pramono Anung: Dampak Bencana di Sumatera Jauh Lebih Besar dari Prediksi Awal

"Tolong pompa semua dipersiapkan, bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah untuk hal itu. Termasuk tentunya dengan para walikota yang terkait, karena juga diperkirakan pada bulan Desember ini kemungkinan air rob-nya naik," perintahnya.

Langkah mitigasi cepat melalui modifikasi cuaca juga diharapkan mampu meminimalisir risiko bencana bagi warga Jakarta di akhir tahun ini.

"Untuk modifikasi (cuaca), saya minta untuk segera dilakukan. Untuk mengurangi tekanan, terutama pada saat ketika curah hujan di atas 200," pungkas Pramono.

Load More