- Media Sustainability Forum 2025 diadakan di Jakarta Pusat pada 3-4 Desember 2025 bertema daya hidup media digital.
- Forum ini bertujuan merumuskan keberlanjutan media yang dianggap krusial sebagai penopang demokrasi bangsa.
- Frans menargetkan pada 2026 atau 2027, jumlah kerja sama antara platform digital dan perusahaan media akan meningkat signifikan.
Suara.com - Media Sustainability Forum 2025 yang berlangsung pada 3–4 Desember 2025 digelar di Antara Heritage Center, Jakarta Pusat.
Mengusung tema “Memperkuat Daya Hidup Media dalam Ekosistem Digital: Berdaya, Bertumbuh, dan Berkelanjutan”, forum ini menjadi momentum penting dalam merumuskan masa depan ekosistem pers di Indonesia.
Ketua Panitia Acara, Frans Sudiarsis, mengungkapkan bahwa ini adalah kali pertama mengadakan forum berskala besar tersebut.
Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan komite guna memastikan keberlanjutan media massa di tengah gempuran era digital.
Frans menjelaskan, inisiatif penyelenggaraan acara ini didasari oleh tiga pertimbangan strategis.
Pertama, keberlanjutan media bukan sekadar kebutuhan ekonomi, melainkan keharusan politik untuk menjaga demokrasi.
“Konteks keharusan dari sisi politik ini, keberlanjutan media itu penting untuk menopang demokrasi kita. Kalau kita ingin sebagai bangsa memiliki demokrasi yang tumbuh semakin baik dari waktu ke waktu, maka salah satu penopang penting yang perlu dibangun adalah media,” ujar Frans kepada Suara.com, Rabu (3/12/2025).
Pertimbangan kedua adalah perlunya perawatan ekosistem media secara komprehensif dan sistematis melalui rencana kerja yang terarah.
Ketiga, Frans menekankan pentingnya komitmen nyata dalam bentuk program kerja, menjadikan isu keberlanjutan ini sebagai gerakan kolektif.
Baca Juga: Indonesia Bisa Jadi Negara Maju? Ini Syarat dari Menkeu Purbaya
“Kita ingin keberlanjutan itu menjadi semacam gotong-royong nasional. Jadi semua pihak perlu dilibatkan,” tegasnya.
Menyoal masa depan media, Frans menilai tantangan terbesar saat ini adalah menjaga relevansi di tengah banjir informasi media sosial.
Ia percaya bahwa masyarakat demokratis akan selalu membutuhkan media yang berkualitas sebagai rujukan yang dapat diandalkan.
“Di tengah opsi yang semakin banyak orang bisa mendapatkan informasi dari percakapan di media sosial, kita terus-menerus mendorong supaya media betul-betul menjadi teman yang dapat diandalkan dalam membantu khalayak,” jelas Frans.
Untuk itu, peningkatan kapasitas profesionalisme jurnalis menjadi syarat mutlak agar media mampu beradaptasi dengan tantangan zaman yang terus berubah.
Lebih lanjut, Frans memaparkan peran strategis KTP2JB yang memegang mandat dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 32 Tahun 2024 tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Mendukung Jurnalisme Berkualitas.
Berita Terkait
-
Pemerintah Ingatkan Industri Komitmen Transisi Hijau Dibuktikan Aksi Nyata
-
In This Economy, Gen Z Makin Pesimis soal Masa Depan
-
Kemenkeu Klaim Ekonomi Indonesia Menguat, dari Permintaan Domestik hingga Kinerja Ekspor
-
Indonesia Bisa Jadi Negara Maju? Ini Syarat dari Menkeu Purbaya
-
Gubernur BI : Tiga Kunci Ini Bisa Bikin Indonesia Meroket di 2026, Apa Saja?
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
Terkini
-
Akses Darat Mulai Normal, Bantuan Pangan Korban Banjir di Aceh Tamiang Dipercepat
-
Soal Dugaan Aliran Uang Rp100 Miliar ke PBNU, Gus Yahya Santai: Silahkan Diproses!
-
Banjir Dahsyat Sumut, Benarkah Ulah Korporasi Raksasa Asing dan Astra di Baliknya?
-
Belum Tetapkan Tersangka Kasus Kuota Haji, KPK Masih Tunggu Penyidik Pulang dari Arab Saudi
-
Akui Kerusakan Lingkungan Bikin Parah Banjir Sumatera, Pemerintah Turunkan Tim Investigasi
-
Kenapa Tak Tetapkan Bencana Nasional untuk Banjir Sumatra? Pemerintah Ungkap Alasannya
-
Gus Yahya Pantang Mundur, Sebut Upaya Pelengseran dari PBNU Batal Demi Hukum
-
Buntut Panjang Kasus Bobby Nasution, Dewas KPK Periksa Penyidik Rossa Purbo Besok
-
KPK Undang Presiden Prabowo Hadiri Hakordia 2025, Tapi Jokowi Tak Masuk Daftar
-
Menteri PMK Bantah Penjarahan Beras di Sibolga: Bantuan untuk Warga Banjir, Bukan Kerusuhan