News / Nasional
Rabu, 03 Desember 2025 | 19:04 WIB
Kondisi pemukiman yang terdampak banjir di Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Selasa (2/12/2025). [ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah]
Baca 10 detik
  • Pemerintah mengakui kerusakan lingkungan turut memperparah banjir dan tanah longsor di Sumatera di luar anomali cuaca.
  • Kapolri segera rapat dengan Menteri Kehutanan membentuk tim gabungan menyelidiki dugaan pelanggaran hukum terkait bencana.
  • Satgas PKH menelusuri kayu gelondongan korban banjir menggunakan analisis citra satelit untuk identifikasi pelaku.

Suara.com - Pemerintah mengakui ada andil dari kerusakan lingkungan, di luar faktor anomali cuaca yang memperparah banjir dan tanah longsor di Sumatera.

Hal itu disampaikan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya saat merespons penelusuran yang tengah dilakukan Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) terhadap kayu gelondongan di banjir Sumatra yang diduga dari hasil penebangan liar.

Teddy mengatakan seiring dengan evakuasi dan penanganam terhadap korban, penelusuran terhadap penyebab banjir juga menjadi fokus utama dari pemerintah.

"Dan selain faktor cuaca yang ekstrem tentunya, ada faktor kerusakan lingkungan yang memperparah bencana dan ini terus ditelusuri dengan serius, dan seiring dengan evakuasi dan penanganan sebagai fokusutama pemerintah melakukan evaluasi dan investigasi dan menyeluruh terkait bencana ini," kata Teddy dalam jumpa pers bersama di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Penyelidikan Dimulai

Sementara itu mengenai temuan kayu gelondongan yang diduga mengakibatkan kerusakan lingkungan dan menjadi sebab banjir, Kapolri Jemderal Listyo Sigit Prabowo memastikan kepolisian akan melakukan penyelidikan.

Kapolri berujar ia telah berko,umikasi secara langsumg demgam Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan akan melakukam rapat, Kamis (4/12/2025).

"Besok melaksanakan rapat untuk menurunkan tim gabungan untuk melakukan proses penyelidikan pendalaman proses yang terjadi, bila ada pelanggaran hukum kita akan proses," kata Listyo.

Foto udara sampah dari kayu gelondongan yang hanyut di danau Singkarak di Nagari Muaro Pingai, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Minggu (30/11/2025). [ANTARA FOTO/Wawan Kurniawan/Lmo/nz]

Buru Pelaku Pakai Citra Satelit

Baca Juga: Pramono Anung: Dampak Bencana di Sumatera Jauh Lebih Besar dari Prediksi Awal

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penerbitan Kawasan Hutan (Satgas PKH) turun tangan melakukan penelurusan terhadap kayu gelondongan di banjir Sumatra, yang diduga dari hasil pembalakan liar.

Kepastian penyelidikan yang tengah dilakukan pemerintah disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno dalam jumpa pers bersama di Posko Terpadu TNI Penanggulangan Bencana Alam Wilayah Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh di Lanud Halim Perdanakusuma.

"Saat ini Satgas Penertiban Kawasan Hutan sudah turun tangan menelusuri dugaan gelondongan kayu yang banyak terbawa arus banjir," kata Pratikno, Rabu (3/12/2025).

Satgas PKH kini menggunakan analisis citra satelit untuk menelusuri pihak-pihak yang melakukan pelanggaran dalam kasus pembalakan hutan.

"Pemerintah terus menelusuri pihak-pihak yang diduga melakukan pelanggaran melalui analisis citra satelit," kata Pratikno.

Load More