Suara.com - Sebagai tonggak awal dalam penguatan penempatan tenaga terampil Indonesia di sektor wellness internasional, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menyiapkan 500.000 pekerja migran berkualitas tinggi, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) menggelar acara Pelepasan dan Penyematan Pin Peserta Pelatihan Wellness Therapist di Aula Balai Diklat Industri (BDI) Denpasar, Kamis (4/12/ 2025).
Hadir dalam acara tersebut Kadisnaker Provinsi Bali Ida Bagus Setiawan, Kepala Cabang BPJS Ketenagakerjaan Sudarwoto, Direktur Politeknik Pariwisata Bali Ida Bagus Putu Puja, Kepala BDI Arga Mahendra, dan Kadisnaker Denpasar I Gusti Ayu Ngurah Raini.
Selain itu, hadir pula Wakil Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Provinsi Bali Agus Theodorus, Staf Ahli Kemenparekraf Masruroh, Direktur Pembinaan Kelembagaan Vokasi Pekerja Migran Indonesia Abri Danar Prabawa, serta Kepala BP3MI Bali Anak Agung Gde Indra Hardiawan.
Pelepasan ditandai dengan penyematan pin secara simbolis kepada para peserta pelatihan wellness therapist oleh Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Mukhtarudin dan Wakil Menteri Christina Aryani.
Program ini diikuti oleh 40 peserta dari berbagai daerah seperti NTT, Jawa, dan Sulawesi, yang bertujuan meningkatkan kompetensi dan sertifikasi calon pekerja migran Indonesia.
Kegiatan ini juga dirancang untuk membuka akses kerja di sektor bernilai tinggi, serta mendorong transformasi penempatan pekerja migran menuju profesi yang lebih terampil dan profesional.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Mukhtarudin menyatakan bahwa acara ini merupakan program quick win dari Presiden Prabowo dalam rangka mempersiapkan tenaga kerja profesional untuk mengisi peluang kerja di luar negeri.
"Jadi orientasinya bekerja di luar negeri. Maka kompetensinya juga standar internasional dan juga bahasanya internasional. Untuk memenuhi kebutuhan bekerja di luar negeri. Prinsipnya yang dilatih ini siap ditempatkan dalam tahun 2026," ujar Menteri Mukhtarudin.
Mukhtarudin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh stakeholder dan mitra strategis pemerintah, baik pusat maupun daerah, dalam menyukseskan program ini.
Baca Juga: KP2MI Perkuat Sinergi dengan Lembaga Pusat dan Daerah untuk Tingkatkan Perlindungan Pekerja Migran
Menteri P2MI menekankan pelaksanaan arahan Presiden tentang penyiapan 500.000 tenaga kerja yang siap menguasai pasar global di berbagai sektor, seperti manufaktur, welder, hospitality, dan perikanan.
"Banyak sektor yang peluangnya besar di luar negeri. Oleh karena itu, di samping pemerintah mendorong pembukaan lapangan kerja dalam negeri, tentunya peluang kerja luar negeri yang sangat terbuka perlu kita manfaatkan. Terutama menghadapi bonus demografi. Ini perlu ada solusi baik di luar maupun dalam negeri," imbuh Mukhtarudin.
Menteri P2MI juga menyoroti keberuntungan para peserta karena program ini gratis dan dibiayai penuh oleh pemerintah.
"40 peserta ini ada yang dari NTT, Jawa, Sulawesi, datang ke Bali untuk ikut pelatihan. Kalian beruntung karena negara biayai semuanya, mungkin hanya mengeluarkan biaya ongkos lokal saja. Selebihnya pemerintah yang menanggung," ujar Menteri Mukhtarudin.
Mukhtarudin mengatakan bahwa dalam sebulan, biaya pelatihan per orang bisa mencapai lebih dari 7 juta rupiah jika bayar sendiri, termasuk makan tiga kali sehari dan tempat tinggal, yang semuanya ditanggung pemerintah.
Setelah pelatihan, peserta akan menjalani uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat dari lembaga terkait. Menteri Mukhtarudin juga menekankan persiapan mental selain skill, seperti ramah, murah senyum, sopan, dan menunjukkan nilai-nilai ketimuran dalam memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen.
Berita Terkait
-
Pemerintah Sepakat Lindungi PMI, KemenP2MI Teken Perjanjian Kerja Sama dengan Para Mitra Strategis
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Mau Kirim 500 Ribu Pekerja ke Luar Negeri, Pemerintah Siapkan Anggaran hingga Rp25 T, Buat Apa Saja?
-
Ubah Hobi Jadi Cuan, Saatnya Perempuan Jadi Penggerak Ekonomi Digital
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Pramono Sebut UMP Jakarta 2026 Naik, Janji Jadi Juri Adil Bagi Buruh dan Pengusaha
-
Polda Metro Bongkar Bisnis Aborsi Ilegal Modus Klinik Online: Layani 361 Pasien, Omzet Rp2,6 Miliar
-
Beda dengan SBY saat Tsunami Aceh, Butuh Nyali Besar Presiden Tetapkan Status Bencana Nasional
-
Kronologi Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon, Telepon Panik Jadi Awal Tragedi Maut
-
Gubernur Bobby Nasution Serahkan Bantuan KORPRI Sumut Rp2 Miliar untuk Korban Bencana
-
Gubernur Bobby Nasution Siapkan Lahan Pembangunan 1.000 Rumah untuk Korban Bencana