News / Nasional
Kamis, 04 Desember 2025 | 15:29 WIB
Foto udara sampah dari kayu gelondongan yang hanyut di danau Singkarak di Nagari Muaro Pingai, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Minggu (30/11/2025). [ANTARA FOTO/Wawan Kurniawan/Lmo/nz]
Baca 10 detik
  • Pemerintah membentuk tim gabungan Kemenhut dan Polri untuk menyelidiki ribuan kayu gelondongan pascabanjir Sumatera.
  • Investigasi ini bertujuan melacak asal kayu yang diduga berasal dari aktivitas ilegal di hulu sungai.
  • Penyelidikan menggunakan teknologi seperti drone dan aplikasi AIKO, dengan ancaman sanksi pidana berat bagi pelaku.

Data-data yang terkumpul dari drone dan AIKO akan menjadi bukti ilmiah yang kuat dalam proses investigasi bersama Polri dan Satgas PKH. Menhut berkomitmen untuk membuka hasil penyelidikan ini secara transparan kepada publik.

"Data ini menjadi salah satu bagian investigasi yang akan kami tindaklanjuti bersama Polri dan Satgas PKH. Sekali lagi, untuk membuak kepada publik sejujur-jujurnya, seluas-luasnya, setransparansi mungkin dari mana kayu ini berasal," kata Menhut.

Sebelumnya, pihak Kemenhut juga telah mengisyaratkan bahwa mereka tidak memulai penyelidikan dari nol.

Sejumlah subjek hukum, baik perorangan maupun perusahaan, yang diduga berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan penyebab banjir di Sumatera dilaporkan telah masuk dalam radar identifikasi awal kementerian.

Load More