- Sarasehan daring pada 6 Desember 2025 merefleksikan penanganan bencana hidrometeorologi Topan Senyar di Sumatera.
- Bencana Sumatera 2025 melampaui skala Tsunami Aceh 2004 dengan korban jiwa hampir 900 orang menurut data BNPB.
- Eks-pegawai BRR menekankan perlunya kepemimpinan responsif, integritas, dan kolaborasi cepat seperti saat pemulihan Aceh-Nias.
Amin Subekti, eks Deputi Keuangan BRR, menambahkan pentingnya kecepatan dan fleksibilitas dalam mengambil keputusan.
Pemulihan Aceh-Nias membutuhkan dana sekitar USD 7 miliar, sebagian besar dari donor internasional dan NGO. Menurutnya, kolaborasi semacam itu hanya terjadi ketika pemerintah bergerak cepat dan luwes.
Avi Mahaningtyas menilai keberhasilan Aceh-Nias banyak dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan Kuntoro yang inklusif dan penuh tanggung jawab.
Sementara itu, Nannie Hudawati menegaskan perlunya terobosan, bukan birokrasi yang menghambat.
“Saat ini kita justru butuh leadership yang berani, bukan berjalan sendiri-sendiri,” ujarnya.
Para peserta sarasehan sepakat bahwa pengetahuan dan pengalaman dari pemulihan Aceh-Nias seharusnya menjadi model dalam menangani bencana Sumatera 2025.
Mereka berharap forum ini bisa menjadi kanal yang memengaruhi cara berpikir pemangku kebijakan.
“Kita punya pengalaman dan ide, yang tidak kita punya hanya otoritas. Jika ini bisa diagregasi menjadi platform kerja dan didorongkan kepada pihak berwenang, dampaknya bisa sangat positif,” pungkas Sudirman.
Sarasehan ini diselenggarakan oleh Institut Harkat Negeri, Nalar Institute, dan Centre for Innovation Policy and Governance, bekerja sama dengan Institut Deliverologi Indonesia dan BRR Institute.
Baca Juga: Tinjau Bencana di Aceh, Presiden Prabowo Targetkan Perbaikan Jembatan dalam Sepekan
Berita Terkait
-
Tinjau Bencana di Aceh, Presiden Prabowo Targetkan Perbaikan Jembatan dalam Sepekan
-
Bantuan Bencana Sumatra Tembus Rp 66 Miliar, Kemensos Mulai Masuk ke Daerah Terisolir
-
Ekonomi Indonesia Tertekan Imbas Bencana Dahsyat Sumatera-Aceh
-
Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Gelontorkan Rp15 M untuk Korban Banjir Sumatra
-
Warung di Bandung Gratiskan Mahasiswa yang Keluarganya Jadi Korban Banjir, Kalimatnya Bikin Terharu
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Penting! Tanggul di Utara Jakarta Saat Ini Bukan Giant Sea Wall, Ini Kata Pemprov DKI
-
Ramalan Ahok Soal Banjir Sampai Monas Meleset, Ini Kata Pramono Anung
-
Prabowo Minta Bupati Aceh Selatan Dicopot Karena Umroh saat Bencana, Ini Mekanismenya
-
Hadapi Cuaca Ekstrem, Gubernur Lampung Instruksikan Kepala Daerah Perkuat Mitigasi Bencana
-
Pesan Anies Baswedan untuk Relawan Muda: Demokrasi Tumbuh dari Warga yang Mau Turun Tangan
-
Tanpa Senjata Api, Ribuan Personel Gabungan Amankan Aksi Unjuk Rasa Apdesi di Istana
-
WN China Direktur PT PMT Jadi Tersangka Kasus Radiasi Cikande, Sempat 'Kabur' ke Luar Negeri
-
UMP Jakarta 2026: Tarik Ulur Antara Buruh dan Pengusaha
-
Pesantren Krapyak Dorong Musyawarah, Tegaskan Dukungan pada Kepemimpinan Gus Yahya
-
Bantah Dukung Pleno PBNU, Ponpes Krapyak Tegaskan Dukungan Penuh pada Kepemimpinan Gus Yahya