News / Metropolitan
Senin, 08 Desember 2025 | 12:01 WIB
Kadin SDA DKI Jakarta Ika Agustin. (Suara.com/Adiyoga)
Baca 10 detik
  • Tanggul mitigasi di Muara Angke Jakarta Utara telah mengurangi dampak banjir rob saat air laut pasang.
  • Infrastruktur penahan air laut ini baru mencapai progres 80 persen, namun dinilai efektif menahan air.
  • Tanggul sepanjang 1,1 kilometer dengan elevasi 2,5 meter ditargetkan selesai dan berfungsi penuh Januari 2026.

Suara.com - Kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, kerap menjadi langganan banjir rob saat air laut pasang. Namun, pada fenomena pasang air laut bulan ini, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyebut dampak yang dirasakan warga tidak separah biasanya berkat keberadaan tanggul mitigasi di sana.

Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Ika Agustin, mengungkapkan bahwa tanggul tersebut sebenarnya belum selesai sepenuhnya.

Meski demikian, keberadaan infrastruktur tersebut dianggap sudah menunjukkan taringnya dalam menahan laju air laut.

"Memang belum selesai, progresnya masih 80 persen. Tetapi kemarin pada saat puncak rob, pasangnya itu sudah ditahan oleh tanggul mitigasi, sudah bisa membantu menahan air laut supaya tidak masuk," papar Ika di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (8/12/2025).

Tanggul mitigasi ini memiliki panjang sekitar 1,1 kilometer, dan ditargetkan berfungsi penuh dalam waktu dekat.

Proses pengerjaan saat ini masih terus dikebut, terutama pada tahap pengecoran.

"Insyaallah, nanti paling lambat Januari sudah 100 persen bisa berfungsi," tutur Ika optimis.

Tanggul ini didesain dengan elevasi mencapai 2,5 meter di atas permukaan laut untuk keamanan warga.

"Jadi, kalau pasangnya sampai dengan 2,5 MPP, Insyaallah masih aman," jelas Ika.

Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara: Jalan Depan JIS Kembali Terendam

Pun bila tinggi air laut melampaui tinggi tanggul, ia menjamin proses surutnya banjir rob akan berlangsung cepat seperti yang sempat terjadi beberapa hari lalu.

"Kemarin kan kita sore semuanya sudah surut," pungkas Ika. 

Load More