News / Nasional
Selasa, 09 Desember 2025 | 11:45 WIB
Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengatakan dirinya dan seluruh Kepala Daerah yang hadir menolak rencana Menkeu Purbaya melakukan pemotongan transfer ke daerah (TKD). Foto Fadil-Suara.com
Baca 10 detik
  • Pemerintah Aceh terbuka menerima bantuan internasional pascabencana ekologis di tiga provinsi, berbeda dengan sikap Pemerintah Pusat yang merasa mampu menanganinya.
  • Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, memastikan bantuan asing telah tiba, termasuk tim medis dari Malaysia dan tim pencari korban dari China.
  • Data BNPB per 9 Desember 2025 menunjukkan bencana tersebut telah menewaskan 962 jiwa dan menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi.

Menlu Sugiono menjelaskan, pintu bantuan internasional dapat dibuka apabila Indonesia merasa kewalahan atau jika eskalasi bencana tidak lagi dapat ditangani secara efektif melalui kekuatan nasional.

Warga melintas di dekat mobil warga yang terbawa arus banjir di kawasan Desa Bukit Tempurung, Kota Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, Rabu (3/12/2025). [ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/nz]

Data Korban Terus Bertambah

Di tengah polemik bantuan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru hingga Selasa (9/12/2025) pukul 09.00 WIB.

Bencana ini telah mengakibatkan total 962 orang meninggal dan 291 orang hilang di tiga provinsi terdampak. Sebanyak 5.000 orang juga tercatat mengalami luka-luka.

Rincian Korban Jiwa Per Wilayah:

Aceh: 389 orang meninggal, 62 orang hilang.
Sumatera Utara: 338 orang meninggal, 136 orang hilang.
Sumatera Barat: 235 orang meninggal, 93 orang hilang.

Jumlah pengungsi saat ini menjadi 1.057.482 jiwa

Bencana ini juga menyebabkan kerusakan masif, termasuk 157,8 ribu rumah rusak, 497 jembatan, 534 fasilitas pendidikan, dan 199 fasilitas kesehatan.

Baca Juga: Respons Singkat Ferry Irwandi Disindir Anggota DPR Endipat Wijaya Soal Donasi Cuma Rp 10 Miliar

Load More