- KPK menanggapi isu viral harga beras bantuan bencana dari Kementan mencapai Rp60.000 per kilogram.
- Ketua KPK menyatakan prioritas utama saat ini adalah penanganan korban bencana di tiga provinsi.
- KPK akan mengevaluasi kewenangan penanganan polemik harga beras bantuan tersebut pasca tahap darurat.
Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi polemik harga beras bantuan bencana yang viral belum lama ini. Rincian bantuan yang disebut berasal dari bantuan Kementerian Pertanian (Kementan) itu mencantumkan nilai sekitar Rp60.000 per kilogram.
Ketua KPK Setyo Budiyanto mengakui bahwa lembaganya mengikuti perkembangan isu tersebut. Namun saat ini pihaknya tetap memprioritaskan penanganan korban bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh.
"Ya, itu yang untuk bencana kan? Ya. Jadi, gini, bencana ini, ya, respons KPK saat ini kami lebih fokus kepada apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah, pusat maupun daerah, dalam hal tanggap bencana," kata Setyo ditemui usai acara Hakordia di Kepatihan Yogyakarta, Selasa (9/12/2025).
Kendati demikian, Setyo bilang bukan berarti KPK akan menutup mata terhadap potensi penyimpangan anggaran apalagi dalam bantuan kebencanaan. Pihaknya akan melihat lebih jauh setelah tahap darurat tertangani.
Dalam kesempatan itu, Setyo berujar bahwa KPK tetap akan mengevaluasi apakah polemik harga beras tersebut masuk dalam kewenangan lembaganya atau tidak.
"Lebih memprioritaskan kepada penanganan terhadap para korban ya. Nah, nanti setelah itu, tentu kami akan melihat apakah informasi tersebut sudah ada yang menangani atau belum," katanya.
"Apakah ini menjadi sebuah kewenangan dari KPK? Ataukah mungkin kalau sudah ada penanganan, atau mungkin misinformasi dan lain-lain. Ini kan masih perlu pendalaman," imbuhnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) mendapat sorotan publik setelah rincian bantuan pangan untuk korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat viral di media sosial.
Dalam dokumen bantuan senilai Rp75,5 miliar itu, tercantum 13 jenis barang, termasuk beras, yang disoroti banyak netizen karena tercantum dengan harga sekitar Rp60.000 per kilogram.
Baca Juga: Cegah Korupsi, Pemerintah Luncurkan Fitur e-Audit di e-Katalog Versi 6
Berita Terkait
-
Stok Beras Nasional Aman, Mentan/Kabapanas Setujui Permohonan Gubernur Mualem: 10.000 Ton Beras
-
Data Donasi Diduga Milik Kementan Dibuka Melanie Subono, Beras Rp 45 Ribu per Liter?
-
Cegah Korupsi, Pemerintah Luncurkan Fitur e-Audit di e-Katalog Versi 6
-
KPK Periksa Sekjen Kemnaker Terkait Kasus Dugaan Pemerasan Eks Wamenaker Noel
-
Kementan Disorot Usai Rincian Bantuan Bencana Viral, Harga Beras Rp60 Ribu/Kg Dinilai Janggal
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Cabai Turun setelah Berhari-hari Melonjak
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
Terkini
-
Golkar: Legislator Harus Punya Kapasitas Memadai Lindungi Rakyatnya dari Bencana
-
Korban Bencana Sumatra Lampaui 1 Juta Jiwa, Pemerintah Belum Buka Pintu Bantuan Asing
-
Kompolnas dan Komisi Reformasi Polri Dalami Prosedur Pemilihan Kapolri dalam Audiensi Dua Jam
-
Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, DPR Tegaskan Sanksi Tak Akan Ringan Meski Minta Maaf
-
DPR Desak Kemenhut Ungkap 12 Perusahaan Diduga Pemicu Banjir Sumatra dalam 30 Hari
-
Terungkap! Pesepeda yang Tewas Tabrak Bus TransJakarta Ternyata Vice President Sekretaris SKK Migas
-
Pemerintah Siaga Penuh Jelang Nataru 2025, Fokus Antisipasi Bencana di Tengah Pemulihan Daerah
-
Puluhan Kayu Gelondongan Diselidiki Bareskrim, Dugaan Pembalakan Liar di Hulu Garoga Menguat
-
Jejak Misterius PT Minas Pagai Lumber, Ribuan Kayu 'Berstempel' Kemenhut Terdampar di Lampung
-
Gubernur Aceh Terima Bantuan Asing Pasca Bencana: Ada yang Menolong kok Dipersulit