- EIGER Adventure Land bersama KLH dan pemangku kepentingan menanam 350 pohon di lereng Gunung Pangrango untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi.
- Program ini telah menanam lebih dari 118.000 pohon tegakan dan 8 juta tanaman semak sejak 2021 untuk perkuat struktur tanah.
- Mitigasi bencana ini dilengkapi pembangunan kolam retensi serta sumur resapan, didasari prinsip penanaman berbasis sains dan geologi.
Suara.com - Upaya mengurangi risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan limpasan air ekstrem terus diperkuat melalui pemulihan ekosistem hulu.
Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), digandeng oleh EIGER Adventure Land, melakukan penanaman pohon di lereng Gunung Pangrango, kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Puncak.
Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat daya dukung lingkungan hulu sekaligus menekan risiko bencana yang dipicu oleh rusaknya vegetasi dan meningkatnya laju limpasan air permukaan (run-off).
Sebanyak 350 pohon endemik ditanam dalam kegiatan kali ini. Penanaman tersebut melengkapi program pemulihan vegetasi yang telah berjalan secara bertahap dan terukur sejak 2021.
Hingga kini, lebih dari 118.000 pohon tegakan dan lebih dari 8 juta tanaman semak serta penutup tanah telah ditanam untuk memperkuat struktur tanah, meningkatkan resapan air, dan mengurangi potensi erosi serta longsor.
Upaya mitigasi ini juga dilengkapi dengan pembangunan lima kolam retensi dan 205 sumur resapan yang berfungsi menahan dan mengatur aliran air saat curah hujan tinggi.
Selain itu, pendataan keanekaragaman hayati dilakukan bersama para pakar sebagai dasar pengelolaan lingkungan berbasis data dan sains.
Chairman PT Eigerindo Multi Produk Industri, Ronny Lukito, menegaskan bahwa pemulihan kawasan hulu memiliki peran penting dalam mengurangi dampak bencana hidrometeorologi di wilayah hilir.
“Melalui sinergi antara EIGER Adventure Land, KLH, para pakar, dan seluruh pemangku kepentingan, kami berupaya mengelola laju run-off dengan penanaman yang tepat, benar, dan masif. Penanaman pohon tegakan dan penutup tanah adalah bagian dari komitmen jangka panjang untuk menjaga keseimbangan lingkungan hulu,” ujarnya.
Baca Juga: Aceh Dikepung Banjir, Status Darurat Ditetapkan hingga 11 Desember
Pendekatan berbasis sains menjadi fondasi utama dalam program restorasi ini. Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB University, Yuli Suharnoto, menekankan pentingnya prinsip penanaman yang tepat guna mencegah bencana.
“Hal terpenting adalah ‘the right tree, in the right place, for the right purpose’. Kajian geologi, kestabilan lereng, dan analisis curah hujan menjadi dasar. Dengan zonasi tanaman yang tepat, kawasan ini dapat menahan air sekaligus mengurangi risiko longsor dan banjir bandang,” jelasnya.
Dari sisi tata kelola, Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Roby Rohyadi, menyebut langkah yang dilakukan sejalan dengan arahan KLH dalam pengendalian risiko lingkungan.
“Pemulihan vegetasi dan pengelolaan run-off yang dilakukan EIGER penting untuk menekan potensi bencana. Pembinaan akan terus dilakukan agar rehabilitasi kawasan benar-benar efektif dan terukur,” katanya.
Pakar botani dan ekologi hutan tropis Prof. Tukirin Partomihardjo menambahkan, pemulihan ekosistem hulu juga membuka peluang kawasan ini menjadi pusat konservasi dan edukasi lingkungan.
“Pelestarian pohon endemik dan pembangunan arboretum dapat meningkatkan kesadaran publik, terutama generasi muda, tentang pentingnya ekosistem hulu dalam mencegah bencana,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku