News / Nasional
Kamis, 11 Desember 2025 | 18:47 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf. (Suara.com/Novian)
Baca 10 detik
  • Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menyatakan bersedia mengembalikan konsesi tambang usai diusulkan mantan ketum.
  • Keputusan pengembalian konsesi tambang harus dibicarakan dan diputuskan secara bersama dalam organisasi PBNU.
  • Sebelumnya, Yahya menganggap isu tambang sebagai pemicu konflik internal NU hanyalah manuver dan opini.

Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, mengaku tidak masalah untuk mengembalikan konsesi tambang kepada pemerintah, sebab diduga menjadi akar terjadinya konflik di internal.

Sebelumnya menyoal pengembalian konsesi tambang diusulkan Said Aqil Siradj, mantan Ketua Umum PBNU.

"Iya itu gak masalah tapi semua harus dibicarakan bersama toh karena keputusanya ini juga keputusan bersama maka kalau diubah harus dengan pembicaraan bersama," kata Yahya di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Kamis (11/12/2025).

Sementara itu mengenai apa keputusannya, apakah akan mengembalikan konsesi tambamg atau tidak, Yahya mengaku akan membicarakannya nanti.

Yahya sebelumnya menganggap dugaan mengenai pemicu konflik internal adalah persoalan tambang hanya opini dan manuver. Tetapi kekinian dia tidak membantah maupun membenarkan.

"Mungkin, mungkin saja tapi bukan cuma itu. Ada yang lain," kata Yahya.

Tetapi Yahya tidak menjelaskan apa saja hal lain yang ia maksud, "panjang kalau itu kita harus rapat sampai berjam-jam."

Sebut Hanya Opini

Sebelumnya Yahya telah buka suara mengenai tudingan tambang yang menjadi biang kerok permasalahan di internal NU. Ia menyebut tuduhan tersebut sebagai manuver.

Baca Juga: Gus Yahya Respons Pleno Pilih Pj Ketua Umum PBNU: Itu Manuver, Bertentangan AD/ART

"Lagi-lagi itu soal manuver," kata Yahya di kantor PBNU, Jakarta, Selasa (9/12/2025).

Yahya menganggap wajar adanya manuver-manuver yang berupaya menjatuhkan dirinya dari jabatan ketua umum. Termasuk narasi mengenai tambang yang menjadi sebabnya.

Ia merasa tudingan soal tambang hanya opini pihak lain.

"Yang namanya manuver, opini, ini biasa lah. Insyaallah nanti ada jalan keluar," kata Yahya.

Load More