-
HS dan Slank tunjukkan kepedulian bagi mahasiswa asal Sumatera di Semarang yang terdampak bencana dengan memberikan bantuan kebutuhan pokok dan alat tulis.
-
Kegiatan amal 'Riding untuk Berbagi' ini berupa konvoi Vespa ke Asrama Aceh, disambut hangat ratusan mahasiswa dari berbagai komunitas Sumatera.
-
Kunjungan HS dan Slank juga memberikan dukungan moral dan semangat belajar bagi para mahasiswa rantau yang keluarganya di Sumatera tertimpa musibah.
Suara.com - Euforia konser musik biasanya hanya identik dengan hingar-bingar panggung. Namun, pemandangan berbeda tersaji di Kota Semarang jelang perhelatan akbar 'Hey Slank X HS Berani Kita Beda'.
Pada Senin (15/12/2025), suasana jalanan Kota Lumpia mendadak riuh oleh deru mesin skuter klasik. Bukan sekadar touring, ini adalah misi kemanusiaan.
Pemilik perusahaan rokok ternama asal Yogyakarta, Haji Muhammad Suryo (HS), menggandeng ikon rock Indonesia, Slank untuk melakukan aksi nyata peduli bencana Sumatera.
Mengusung tema unik 'Riding untuk Berbagi', Haji Suryo bersama personel Slank seperti Bimbim dan Kaka, menunggangi Vespa memimpin ratusan pengendara skuter Semarang.
Rombongan yang mengular panjang ini sempat berputar mengelilingi landmark ikonik seperti Tugu Muda dan Simpang Lima, sebelum akhirnya finis di Asrama Mahasiswa Aceh Pocut Meurah Intan, Kecamatan Tembalang.
Tujuan mereka satu, yakni menyalurkan bantuan dan memberikan dukungan moral bagi mahasiswa perantauan asal Sumatera yang keluarganya sedang tertimpa musibah bencana alam.
Kedatangan rombongan Sultan dan Rockstar ini disambut antusias oleh seratusan mahasiswa yang tergabung dalam berbagai komunitas daerah, mulai dari Ikatan Pelajar Aceh Semarang (IPAS), Ikatan Mahasiswa Minang (IKAMI), hingga Himpunan Mahasiswa Sumatera Utara (HIMSU).
Bagi Haji Suryo, aksi ini sangat personal. Sebagai mantan anak rantau yang pernah berjuang kuliah di Yogyakarta jauh dari kampung halamannya di Bengkulu, ia paham betul pedihnya berjuang dengan logistik terbatas, apalagi saat keluarga di rumah sedang susah.
"Ini bentuk kepedulian HS dan Slank untuk saudara kita dari Sumatera yang sedang tertimpa bencana. Kami sadar, tak hanya mereka yang ada di Sumatera, adik-adik mahasiswa di sini juga pasti terdampak akibat bencana ini. Untuk itu, kami hadir untuk membantu," ucap Haji Suryo dalam keterangan tertulisnya.
Baca Juga: Saat Bendera Putih Berkibar di Aceh, Peneliti UGM Kritik Pemerintah Tak Belajar Hadapi Bencana
Bantuan berupa kebutuhan pokok dan alat tulis diserahkan langsung. Harapannya sederhana, agar para mahasiswa tetap bisa fokus belajar meski kiriman uang dari orang tua mungkin terhambat akibat bencana.
"Semoga, bantuan ini bermanfaat dan mampu meringankan beban adik-adik mahasiswa asal Sumatera yang sedang belajar di Semarang ini. Mereka yang kirimannya telat akibat bencana, bisa sedikit tenang untuk terus belajar di sini," jelas Haji Suryo.
Suasana haru seketika pecah menjadi sing-along massal. Kaka, sang vokalis, tidak hanya datang untuk menyerahkan bantuan, tapi juga untuk healing jiwa para mahasiswa. Setelah mendengarkan seorang mahasiswi Sumatera Barat bernyanyi, Kaka langsung mengambil alih mikrofon.
"Salam dari Abdee, Ridho dan Ivan, kami, kita semua ikut berduka atas musibah bencana ini, tapi insya Allah semua bisa kita lalui dan saling bantu," kata Kaka menyampaikan pesan dari personel lain yang berhalangan hadir.
Puncaknya, Kaka menyanyikan lagu legendaris Slank, "Ku Tak Bisa". Sontak, aula asrama bergema oleh suara koor mahasiswa.
"Ku tak bisa, jauh, jauh, darimu!," senandung Kaka yang disambut tepuk tangan meriah.
Kaka juga memberikan motivasi agar musibah ini menjadi pelecut semangat. "Saya cuma pingin adik-adik, anak-anakku, adik-adikku yang kuliah di Semarang tetap semangat, fokus kuliahnya, ujian ini bikin makin kuat," tambahnya.
Berita Terkait
-
Saat Bendera Putih Berkibar di Aceh, Peneliti UGM Kritik Pemerintah Tak Belajar Hadapi Bencana
-
Apresiasi Wali Kota Lhokseumawe: Mentan Amran Tanggap dan Cepat Bantu Masyarakat Aceh
-
Banjir Aceh: Bukan Sekadar Hujan, tapi Tragedi Ekologis Hutan yang Hilang
-
Bupati Aceh Utara Sampaikan Apresiasi atas Bantuan Mentan Amran untuk Korban Banjir Sumatra
-
5 Masalah yang Diselesaikan Dasco di Panggung Politik 2025
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
Terkini
-
Sultan Dorong Ekstensifikasi Sawit di Papua dengan Tetap Jaga Keseimbangan Ekologis
-
Jakarta Tumbuh, Warga Terpinggirkan: Potret Ketimpangan di Pulau Pari, Marunda, dan Bantargebang
-
Fakta Baru Kasus Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Temukan 19 Luka Benda Tajam
-
Serikat Pekerja: Rumus UMP 2026 Tidak Menjamin Kebutuhan Hidup Layak
-
Peringati Hari Migran Internasional, KP2MI Fokuskan Perhatian pada Anak Pekerja Migran
-
Tak Ada Barang Hilang, Apa Motif di Balik Pembunuhan Bocah 9 Tahun di Cilegon?
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
-
Menkes Kirim 600 Dokter ke Aceh Mulai Pekan Depan, Fokus Wilayah Terisolasi
-
Prabowo Sindir Orang Pintar Jadi Pengkritik, Rocky Gerung: Berarti Pemerintah Kumpulan Orang Bodoh?
-
Imigrasi Ketapang Periksa 15 WNA China Usai Insiden Penyerangan di Tambang Emas PT SRM