- Banjir bandang akhir November 2025 di Sumatra menyebabkan kerugian puluhan triliun rupiah, memicu kritik lambatnya respons.
- Koalisi masyarakat sipil menyoroti pemangkasan anggaran BNPB 2025 dan TKD sebagai faktor penghambat penanganan darurat.
- Pemerintah menyalurkan bantuan darurat awal meski dikritik karena dana tidak sebanding dengan skala kerugian masif.
Meskipun Gubernur Bobby Nasution membantah adanya pemangkasan dan menjelaskan bahwa dana tersebut dialihkan untuk kebutuhan lain seperti bonus atlet PON, fakta di lapangan menunjukkan respons bencana yang dinilai lambat.
Edy K. Wahid mengkritik keras prioritas pemerintah yang dinilai lebih mementingkan proyek strategis nasional ketimbang keselamatan warga negara.
"Pemerintah untuk membiayai proyek proyek strategis nasional... dengan cepat dan secara semena-mena melakukan pemangkasan dan efisiensi di semua sektor," ujarnya.
"Tapi soal keselamatan warga negara urgensinya jelas ada korban, dampak kemiskinan struktural dan kualitas sumber daya manusia di Sumatra jelas kenapa tidak diambil langkah itu?," tambahnya.
Menurut YLBHI, kondisi ini mencerminkan model pemerintahan yang abai terhadap daerah.
"ini menurut kami adalah model pemerintahan yang menjajah, pemerintah pusat yang menjajah warga dan pemeritnah daerah," kata Edy.
Respons Pemerintah dan Realitas di Lapangan
Menghadapi kritik dan skala bencana yang masif, pemerintah pusat akhirnya mengambil langkah darurat. Kementerian Keuangan memastikan akan menyalurkan TKD untuk daerah terdampak bencana tanpa syarat salur untuk mempercepat administrasi.
Bantuan awal senilai Rp4 miliar juga telah disalurkan ke 52 kabupaten/kota terdampak.
Baca Juga: Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
Meskipun demikian, bagi para korban dan relawan di lapangan, bantuan tersebut masih belum sebanding dengan kerusakan yang terjadi.
Banyak wilayah yang masih terisolasi, dan para penyintas di pengungsian menghadapi kondisi yang serba terbatas.
Desakan agar pemerintah menetapkan status bencana nasional terus disuarakan, dengan harapan mobilisasi sumber daya dapat dilakukan secara lebih maksimal dan terkoordinasi.
Tag
Berita Terkait
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Soroti Bencana Sumatra, Rano Karno: Jakarta Kirim Bantuan Lewat Kapal TNI AL
-
Viral Karakter Kartun Editan AI 'Buka Suara': Kritik Kebijakan saat Banjir Sumatra
-
Viral Video Main Golf di Tengah Bencana Sumatra, Kepala BGN Dadan Hindayana Buka Suara
-
Kemenkes Waspadai Leptospirosis Pascabanjir, Gejalanya Mirip Demam Biasa tapi Bisa Mematikan
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
BPOM Ungkap Peredaran Pangan Ilegal dan Kedaluwarsa Jelang Nataru, Nilainya Capai Rp 42 Miliar
-
Golkar Copot Musa Rajeckshah dari Ketua DPD Sumut, Sekjen Bongkar Alasannya
-
OTT KPK di Kalsel, Dua Orang Tiba di Gedung Merah Putih untuk Pemeriksaan Intensif
-
Bupati Bekasi Kena OTT KPK, Berikut 5 Fakta Penting Terkait Penangkapan Ade Kuswara Kunang
-
Polri Akan Terapkan Contraflow di Tol Favorit Selama Libur Nataru! Berikut Titik dan Jadwalnya
-
Pemprov DKI Hibahkan Gedung YLBHI, Pramono Anung: Akses Keadilan Warga Tidak Mampu
-
KPK Akui Tangkap Kajari dan Kasi Intel Kejari HSU Saat OTT di Kalsel, Langsung Dibawa ke Jakarta
-
Buntut Kereta Bandara Tabrak Avanza di Kalideres, Terjadi Penumpukan di Stasiun Rawa Buaya
-
Tabrakan di Kalideres: Avanza Dihantam Kereta Bandara, Penumpang Luka Parah
-
LPSK Ungkap Banyak Tantangan dalam Pelaksanaan Restitusi bagi Korban Tindak Pidana