- Diskusi bedah buku 'Reset Indonesia' di Madiun dibubarkan aparat kecamatan dan kepolisian sebelum dimulai.
- Buku tersebut berisi kritik kolektif jurnalis tentang ketimpangan tanah, marginalisasi adat, dan ironi pembangunan di Indonesia.
- Pembubaran acara memicu kontroversi, di mana aparat mengklaim masalah izin, sementara panitia melihatnya sebagai pembungkaman gagasan.
Suara.com - MALAM baru saja turun di Pasar Pundensari, Desa Gunungsari, Madiun, pada Sabtu, 20 Desember 2025.
Di bawah temaram lampu, beberapa pemuda tengah menata tumpukan buku dengan sampul putih bersih bergambar logo power button merah.
Mereka bersiap untuk sebuah diskusi, sebuah perbincangan gagasan yang terbuka untuk siapa saja.
Namun, sebelum acara bedah buku ‘Reset Indonesia’ itu sempat dimulai, suasana berubah tegang.
Beberapa pria berjaket, yang kemudian diketahui sebagai aparat pemerintah kecamatan dan kepolisian setempat, datang dengan satu pesan singkat yang tak bisa ditawar.
"Silakan dibereskan!" ucap pria tersebut dalam video yang beredar di media sosial.
Tak ada dialog, tak ada ruang untuk klarifikasi. Para panitia yang kebingungan hanya bisa menuruti.
Buku-buku itu, yang berisi potret keresahan dari berbagai pelosok negeri, dengan cepat dimasukkan kembali ke dalam kardus.
Lampu-lampu diminta untuk dipadamkan. Peserta yang baru datang diminta putar balik, sementara mereka yang sudah duduk hanya bisa membubarkan diri dalam keheningan.
Baca Juga: Kenapa Dinamakan Dirty Vote II o3? Makna Otot, Otak, Ongkos di Karya Dandhy Laksono
Malam itu, di sebuah desa di Madiun, sebuah diskusi dibungkam bahkan sebelum sempat dimulai. Insiden ini memicu pertanyaan, mengapa sebuah buku dan perbincangan tentangnya bisa dianggap sebagai ancaman yang harus dihentikan paksa?
Pembubaran dalam Hitungan Jam
Insiden di Pasar Pundensari bukanlah sebuah kebetulan. Serangkaian peristiwa yang terjadi begitu cepat, seolah menunjukkan adanya penolakan yang terkoordinasi.
Sabtu sore, panitia mengirimkan surat pemberitahuan kegiatan kepada Polsek Nglames melalui aplikasi pesan singkat. Menurut polisi, surat ini dianggap mendadak dan tanggalnya tidak sesuai.
Sabtu malam, sebelum acara dimulai, Camat Madiun bersama aparat kepolisian mendatangi lokasi di Pasar Pundensari.
Sekitar pukul 19.30 WIB, aparat secara tegas meminta panitia untuk menghentikan dan membubarkan seluruh rangkaian acara. Tidak ada penjelasan yang diberikan, selain larangan menggelar acara.
Berita Terkait
-
Jelang HUT ke-48, BPJS Ketenagakerjaan Gelar "Risk Governance Resilience" demi Perkuat Integritas
-
BPJS Ketenagakerjaan Gelar Diskusi Panel: Perkuat Transparansi Pengelolaan Dana Jaminan Sosial
-
Jebakan Flexing! Ketika Bahasa Ilmiah Cuma Jadi Aksesori Pamer Kepintaran
-
Kenapa Dinamakan Dirty Vote II o3? Makna Otot, Otak, Ongkos di Karya Dandhy Laksono
-
Profil 4 Pemeran Film Dirty Vote II o3, Rekam Jejak Pendidikan Prestisius
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra
-
Mahfud MD Bongkar Borok Polri: Masuk Akpol Pakai Jatah, Mau Jadi Brigjen Mesti Bayar?
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama
-
Polda Metro Gulung Jaringan Narkoba Jelang Tutup Tahun: 2054 Tersangka Diciduk, 387 Kg Barbuk Disita
-
Tanpa Kembang Api, Perayaan Tahun Baru 2026 di Jakarta Jadi Malam Galang Dana Bencana Sumatra
-
Bukan Lewat DPRD, Ini Resep Said Abdullah PDIP Agar Biaya Pilkada Langsung Jadi Murah
-
Hari Ibu 2025, Menteri PPPA Serukan Nol Toleransi Diskriminasi dan Kekerasan terhadap Perempuan
-
Tuntaskan 73 Perkara, KPK Ungkit Amnesti Hasto Kristiyanto dan Rehabilitasi Ira Puspadewi