- Satpol PP DKI Jakarta menertibkan belasan reklame berbahaya berdasarkan surat Dinas Citata pada Selasa (23/12/2025).
- Sebanyak 16 reklame dengan konstruksi mengkhawatirkan telah dievakuasi untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem.
- Material reklame yang ditertibkan diamankan di gudang Cakung, penertiban total 30 unit akan berlanjut 2026.
Suara.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta bergerak cepat melakukan penertiban terhadap belasan reklame yang dinilai membahayakan keselamatan masyarakat.
Langkah ini diambil menyusul adanya surat dari Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) terkait kondisi konstruksi reklame yang mengkhawatirkan di ibu kota.
"Isi suratnya mengenai reklame yang membahayakan atau berantakan di wilayah Provinsi DKI Jakarta," ujar Kasatpol PP DKI Jakarta, Satriadi Gunawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (23/12/2025).
Satriadi menyatakan, pihaknya telah menindaklanjuti laporan tersebut demi mengantisipasi dampak buruk cuaca ekstrem.
Penertiban ini dilakukan secara intensif di berbagai titik guna meminimalisir risiko kecelakaan akibat bangunan reklame yang sudah tidak layak.
Saat ini, tercatat sudah ada belasan titik reklame yang berhasil dievakuasi karena dinilai memiliki struktur bangunan yang rawan roboh.
"Kami sudah melaksanakan penertiban. Sampai saat ini, ada 16 reklame yang secara konstruksi membahayakan bagi masyarakat," kata Satriadi.
Seluruh material hasil penertiban tersebut kini telah diamankan dan dibawa ke fasilitas penyimpanan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Untuk bahan-bahan yang sudah kami evakuasi atau sudah kami lakukan penertiban, kami kirim ke gudang Cakung di Satpol PP," jelas Satriadi.
Baca Juga: Persija Dikalahkan Semen Padang, Mauricio Souza Muak Komentari Wasit
Proses pembersihan papan reklame bermasalah ini dipastikan akan terus berlanjut secara bertahap, hingga mencapai target yang telah ditentukan.
"Totalnya sebenarnya ada 30 reklame. Hanya kan memang saat ini sudah akhir tahun ya, jadi untuk menginventarisasi yang memang prioritas dulu. Nanti secara angka anggaran di 2026, kami akan lanjutkan lagi," pungkas Satriadi.
Ancaman cuaca ekstrem sendiri sebelumnya diprediksi bakal membayangi wilayah Jakarta dan sekitarnya sampai Januari 2026 nanti.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Demo di Balai Kota, Buruh Jakarta Tagih Janji 'Manusiakan Pekerja' Lewat UMP Rp5,8 Juta
-
Rocky Gerung Sebut Kritik Netizen Sebagai Alarm Demokrasi untuk Presiden Prabowo
-
Tetap Jalan Saat Libur Sekolah, Begini Skema Pembagian MBG Menurut BGN
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil dan Aura Kasih di Kasus BJB: Semua Kemungkinan Terbuka
-
Kontribusi Beton Precast untuk Pemerataan Pembangunan di Indonesia
-
Kejagung Periksa Eks Menteri ESDM Sudirman Said Terkait Kasus Korupsi Petral
-
Bintang Porno Bonnie Blue Lecehkan Merah Putih, DPR Dorong KBRI di Inggris Sampaikan Keberatan
-
Tembus Jalur Udara, Bantuan 3 Ton Sudah Tiba di Takengon
-
BMKG Ingatkan Potensi Tinggi Gelombang di Pesisir Selatan Indonesia, Apa Penyebabnya?
-
MIND ID Kirim 3 Truk Obat-obatan ke Aceh dan Sumatera untuk Jaga Kesehatan Warga Terdampak Banjir