News / Nasional
Jum'at, 26 Desember 2025 | 16:08 WIB
Suasana di area Malioboro-Titik Nol Kilometer Yogyakarta ramai lancar, Jumat (26/12/2025). (Suara.com/Hiskia)
Baca 10 detik
  • Yogyakarta mengalami peningkatan kepadatan lalu lintas selama libur Nataru, terlihat di ruas jalan utama seperti Malioboro pada Jumat (26/12/2025).
  • Volume kendaraan harian telah mencapai sekitar 700 ribu, diprediksi meningkat hingga satu juta menjelang malam Tahun Baru.
  • Dinas Perhubungan menerapkan pengendalian lalu lintas efektif, memastikan arus kendaraan tetap bergerak tanpa menyebabkan kemacetan total.

"Kemarin sih sampai sini. Baru ke Malioboro ini, jalan-jalan dulu. Aksesnya mudah juga kalau ke sini, besok mungkin eksplor yang lain," tandasnya.

"Namanya daerah wisata ya pasti rame sih tapi tetep kita menikmati. Anak-anak juga senang," imbuhnya.

Andi menambahkan, meski jumlah wisatawan meningkat, suasana Jogja masih terasa nyaman untuk berlibur.

"Ramai iya, tapi masih tertib lah. Jalan juga enggak macet parah ini, jadi masih enak buat jalan-jalan," tambahnya.

Kendaraan Tembus 700 Ribu Sehari

Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho mengakui, peningkatan arus kendaraan sudah terlihat signifikan dibandingkan hari normal.

“Jadi kami terus memantau melalui counting di enam simpang masuk kota Yogyakarta. Di hari normal itu kisaran di 125-150 ribu kendaraan. Di hari ini sudah mencapai kurang lebih 700 ribu kendaraan," kata Agus.

Agus memprediksi, arus kendaraan diperkirakan masih akan terus meningkat pada akhir pekan ini hingga malam tahun baru.

"Kemungkinan mulai nanti malam sampai dengan malam Minggu itu akan mencapai kurang lebih 1 juta kendaraan pribadi yang ke Yogyakarta, khusus Kota Yogyakarta," ucapnya.

Baca Juga: Tinjau Stasiun Tugu Yogyakarta, Menteri Arifah Fauzi Beri Dua Catatan Penting untuk PT KAI

Untuk mengantisipasi kepadatan berlebih, Dishub Kota Yogyakarta bersama Satlantas Polresta Yogyakarta dan Ditlantas Polda DIY telah menyiapkan berbagai langkah pengendalian lalu lintas.

Upaya dilakukan baik melalui pengaturan berbasis teknologi maupun penanganan langsung di lapangan agar arus kendaraan tetap bergerak.

Agus menambahkan, rekayasa lalu lintas yang diterapkan sejauh ini dinilai cukup efektif. Termasuk dampak operasional Jembatan Kewek yang ditutup.

Hingga saat ini, Dishub memastikan tidak terjadi kemacetan total di dalam kota.

"Langkah-langkah yang kami lakukan tentu berharap roda tetap berputar, bukan stuck dan alhamdulillah sampai saat ini tidak ada stuck," pungkasnya.

Load More