News / Nasional
Senin, 29 Desember 2025 | 15:14 WIB
Foto udara warga melewati aliran sungai yang menggenangi jalan pascabanjir bandang susulan di Nagari Maninjau, Agam, Sumatera Barat, Jumat (26/12/2025). [ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra]
Baca 10 detik
  • Pengamat menilai penanganan banjir Sumatera sebagai yang terburuk karena klaim pemerintah mudah dibantah media sosial.
  • Ray mengkritik keras sikap pemerintah yang dianggap arogan menolak atau meremehkan tawaran bantuan dari negara sahabat.
  • Penolakan bantuan asing, seperti dari Malaysia dan UEA, dinilai tidak elegan dan menunjukkan kurangnya pemahaman situasi.

Ray berpendapat bahwa keinginan pihak asing seperti Malaysia untuk membantu menunjukkan bahwa skala bencana di Sumatera bukanlah masalah sederhana.

Menurutnya, dunia internasional melihat urgensi kemanusiaan melalui potongan video dan foto yang tersebar, sehingga mereka merasa perlu mengulurkan tangan.

"Kalau masalahnya biasa-biasa, Malaysia enggak akan menyebut (mau bantu). Mereka tahu ini skala besar. Semua orang mengerti bahwa ini persoalan yang enggak sederhana," ujarnya.

Reporter: Safelia Putri

Load More