-
Kehadiran Prabowo bersama strongman global menegaskan citra pemimpin kuat, memicu diskusi tentang gaya kepemimpinannya.
-
Gaya strongman resonan di Indonesia, namun berisiko melemahkan demokrasi dan inklusivitas politik.
-
Prabowo dihadapkan pada pilihan: strongman otoriter atau pemimpin kuat yang mendengarkan dan kolaboratif.
Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti (2025) menilai pola komunikasi Pemerintahan Prabowo cenderung elitis dan tidak transparan. Sejumlah kebijakan besar diumumkan secara sepihak, tanpa partisipasi publik yang berarti.
Dalam konteks demokrasi, ini mengkhawatirkan: semakin besar peran figur tunggal, semakin lemah fungsi pengawasan dan keseimbangan antar-lembaga negara.
Kabinet Prabowo juga menunjukkan kecenderungan lama. Setelah keluarnya Sri Mulyani, hanya empat perempuan tersisa di jajaran menteri.
Kehadiran perempuan memang bukan satu-satunya tolok ukur inklusivitas, namun ketimpangan ini memperlihatkan masih kuatnya nilai patriarkal dalam distribusi kekuasaan politik di Indonesia.
Daya Tarik Strongman
Fenomena Prabowo bukan hal unik. Dunia tengah menyaksikan kembalinya politik strongman, dari Trump di Amerika, Putin di Rusia, hingga Modi di India.
Figur semacam ini sering hadir sebagai “penyelamat bangsa” di tengah krisis sosial dan kekecewaan publik terhadap birokrasi demokratis yang dianggap lamban dan berisik.
Namun, daya tarik itu menyimpan paradoks. Kepemimpinan yang terlalu berpusat pada satu figur sering kali mengikis deliberasi publik dan melemahkan institusi.
Ketika semua keputusan bergantung pada kehendak seorang pemimpin, demokrasi berubah menjadi ritual formal tanpa substansi.
Baca Juga: Prabowo Siap Kerahkan 20 Ribu Pasukan Perdamaian ke Gaza, MPR Beri Respons Begini
Menuju Kepemimpinan Inklusif
Studi-studi kepemimpinan menunjukkan efektivitas tidak ditentukan oleh jenis kelamin atau gaya keras semata.
Eagly dan Carli (2011) misalnya, menemukan bahwa pemimpin perempuan cenderung lebih kolaboratif dan empatik, sedangkan laki-laki lebih asertif. Namun, yang menentukan keberhasilan justru konteks, integritas, dan kemampuan mendengar.
Kepemimpinan yang inklusif tidak berarti lemah. Sebaliknya, ia memanfaatkan kekuasaan untuk memperluas partisipasi dan membangun kepercayaan.
Coalition of Feminists for Social Change (2021) menekankan bahwa model kepemimpinan seperti ini lebih adaptif menghadapi krisis sosial karena mendorong transparansi dan akuntabilitas.
Tantangan terbesar Prabowo bukan hanya menegaskan posisi Indonesia di dunia, tetapi membuktikan bahwa kekuatan tidak harus identik dengan dominasi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Menolak Pasien Adalah Pelanggaran Kemanusian dan Hak Asasi Pasien
-
Inovasi Urban Farming Keluarga, Agar Peternak Kecil Tidak Tergilas 'Oligarki Ayam'
-
Daya Beli Lesu Hantam Industri Elektronik, Jurus 'Inovasi Hemat Energi' Jadi Andalan
-
Soeharto: Pahlawan dari Luka yang Belum Pulih
-
Menimbang Arah Baru Partai Berbasis Islam, Dari Ideologi ke Pragmatisme Kekuasaan
-
Marsinah: Buruh, Perlawanan, dan Jejak Keadilan yang Tertunda
-
Membangun Proyeksi Demokrasi Indonesia, Mungkinkah?
-
Quo Vadis Komite Otsus Papua?
-
Konsolidasi, Ambisi, dan Ketegangan: Menilai Tahun Pertama Prabowo-Gibran
-
Catatan Setahun Prabowo-Gibran di Bidang Pangan