Suara.com - Belakangan ini, isu mengenai rencana pemerintah memberikan insentif pajak bagi mobil hibrida dan listrik murni riuh kembali. Bagi pabrikan roda empat sendiri, yang terpenting adalah insentif tersebut dapat terasa hingga ke konsumen agar penjualannya maksimal, apapun teknologi pilihan pemerintah nanti.
Setidaknya dua pekan belakangan, dua kementerian mengeluarkan pernyataan sendiri-sendiri mengenai insentif mobil-mobil berbahan bakar alternatif.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan pada pekan lalu mengungkapkan, pemerintah sedang menyusun draft undang-undang mobil listrik yang mungkin berbentuk Peraturan Presiden. Sementara, Kementerian Perindustrian, Senin (24/7/2017) pekan ini, mengeluarkan pernyataan pers mengenai infrastruktur Indonesia yang lebih siap untuk mobil hibrida dan sedang menggodok insentifnya dalam peraturan low carbon emission vehicle (LCEV).
Pabrikan mobil merespons perkembangan ini dengan berpesan agar dalam regulasi tersebut, apapun teknologi yang akhirnya dituju pemerintah melaluinya, harus detail dan terperinci.
"Harus jelas apa permintaan mereka (kepada para pabrikan)," kata Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT. Honda Prospect Motor Jonfis Fandy, saat diwawancarai seusai peluncuran Jazz facelift, Rabu (26/7/2017) sore di Jakarta.
Ia mengharapkan, insentif-insentif yang diberikan pada mobil berteknologi alternatif bisa membuat konsumen dapat merasakannya. Jika tidak, konsumen tidak akan terdorong membelinya.
"Di Jepang, subsidi menjadikan harga mobil hibrida hampir sama dengan mobil biasa jadi benefitnya jelas. Tapi kalau di Indonesia kita belum tahu," lanjut Jonfis.
Honda, menurut dia, baru akan melakukan studi mengenai kemungkinan menjual mobil berteknologi alternatif setelah peraturannya ditandatangani oleh pemerintah. Honda sendiri menurutnya punya semua teknologi, dari turbo, mobil hibrida, mobil listrik murni, gas, hingga hidrogen.
"Sama sekali belum diputuskan teknologi mana yang harus kami perkenalkan," tegas Jonfis.
Baca Juga: Insentif Dikurangi, Penjualan Mobil Listrik di Denmark Anjlok
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
7 Rekomendasi Mobil Keluarga 3 Baris Rp70 Jutaan: Irit, Kabin Lega, dan Hemat Perawatan
-
One3 Motoshop Hadirkan Brand Asal Jepang Active dan Galespeed di IMHAX 2025
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 5 Seater Harga Rp100 Jutaan: Barang Buruan Keluarga Muda
-
5 Mobil Diesel Paling Irit Tahun 2025: Panther Masih Layak di Nomor Satu?
-
Pilihan Mobil Bekas Pintu Geser Harga di Bawah Rp 100 Juta
-
SW-Motech Debut di Indonesia Lewat Gelaran IMHAX 2025
-
7 Mobil Bekas Sekelas Honda Civic Cocok untuk Mahasiswa yang Stylish
-
Konsep Mobil Nasional Siap, Produksi Ditargetkan Mulai 2027
-
7 Motor yang Bisa Bawa Barang Banyak: Bagasi Melimpah hingga 44 Liter
-
5 Pilihan Motor Honda yang Mirip Vespa untuk Mahasiswa: Desain Retro, BBM Irit