Suara.com - Siapa sangka, sosok Suzuki Jimny dalam balutan barunya yang lebih lapang dengan 5 pintu mampu menciptakan kehebohan luar biasa di negeri sakura. Bahkan Suzuki pun melontarkan permintaan maaf kepada konsumen.
Dalam keterangan resmi Suzuki Global, pabrikan berlogo huruf S tersebut melontarkan permintaan maaf ke konsumen lantaran antrean panjang untuk bisa mendapatkan mobil gagah ini.
"Kami mohon maaf kepada pelanggan yang mempertimbangkan pembelian Jimny Nomade karena penangguhan pesanan. Terima kasih banyak atas minat Anda pada produk kami. Jimny Nomad telah diterima dengan sangat baik, dan kami telah menerima pesanan yang jauh melebihi kapasitas produksi kami." tulis Suzuki dalam keterangan resmi.
Peminat yang membludak inilah membuat Suzuki harus melemparkan permintaan maaf.
Namun, di balik kesuksesan ini tersimpan sebuah ironi. Suzuki yang hanya mampu memproduksi 1.200 unit per bulan untuk pasar Jepang, kini harus menghadapi antrian panjang yang membuat mereka garuk-garuk kepala. Bayangkan saja, para calon pemilik harus bersabar menunggu hingga 3,5 tahun – waktu yang cukup untuk menyelesaikan kuliah S1.
Pabrikan asal Jepang ini terpaksa menghentikan sementara pemesanan Jimny Nomade (sebutan untuk versi 5 pintu di Jepang) karena kewalahan menghadapi tsunami permintaan yang datang bertubi-tubi.
"Akibatnya, kami akan menangguhkan pesanan untuk sementara. Kami akan memberikan informasi terbaru tentang kapan pesanan akan dibuka kembali, dengan mempertimbangkan situasi produksi di masa mendatang. Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan ini dan menghargai pengertian Anda," pungkas pernyataan di situs resmi merreka.
Ngomongin soal Suzuki Jimny di Jepang, memang tidak ada perbedaan signifikan dengan yang beredar di Indonesia. Hanya penambahan nama Nomade di pasar Jepang yang bikin beda.
Suzuki Jimny 5 pintu yang dijual di Jepang merupakan racikan dari pabrik di India. Di tanah kelahirannya sendiri, Jimny 5 pintu dipasarkan dengan harga yang cukup bersahabat – mulai dari 2,6 hingga 2,75 juta yen, atau sekitar Rp 270-290 jutaan. Bandingkan dengan harga di Indonesia yang menembus Rp 470-490 jutaan on the road Jakarta.
Baca Juga: Jepang Pertimbangkan Berikan Perawatan Medis bagi Penduduk Gaza
Jangan salah, meski tampil lebih kekar dengan tambahan sepasang pintu, Jimny tetap setia dengan jantung pacu andalannya. Mesin 1.5 liter empat silinder yang menghasilkan tenaga 102 PS dan torsi 130 Nm siap mengawal pengguna kemanapun kapanpun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
LEPAS L8 Turut Diboyong ke GJAW 2025, Tawarkan Standar Baru di Dunia Otomotif Indonesia
-
7 Mobil Jepang Bekas Paling Worth It untuk Pekerja Gaji UMR
-
Tampil Lebih Gagah Mitsubishi New Pajero Sport Bawa Pembaruan Total
-
Harley-Davison Wajib Cemas, Monster Suzuki Ini Jauh Lebih Ganas
-
5 Kelebihan Bobibos untuk Lawan Harga BBM Mahal bagi Seluruh Pemilik Kendaraan
-
4 Mobil Bekas Irit Cuma Rp60 Jutaan Buat Liburan Akhir Tahun, Ideal untuk Keluarga Kecil
-
Lebih dari Sekadar Moge, Ini 7 Senjata Rahasia Honda Africa Twin Terbaru 2025
-
7 Fakta Istimewa Polytron FOX 350, Motor Listrik Cerdas Harga Subsidi Cocok untuk Pemula
-
Jangan Coba-coba Copot Pelat Nomor, Polisi Punya Trik Baru di Operasi Zebra dan Dendanya Buat Nyesek
-
Pajak Mobil Avanza Berapa? Intip Estimasi di November 2025