Suara.com - Hari Jumat menjadi hari istimewa dan agung bagi umat Islam, dimana orang-orang akan berlomba mengerjakan amalan khusus seperti sholat Jumat, membaca Yasin, berdoa dan lainnya. Meski demikian para ulama tidak menganjurkan muslim berpuasa di hari Jumat. Lantas kenapa tidak boleh puasa hari Jumat?
Sebagaimana diketahui bahwa, puasa adalah rukun Islam keempat yang wajib dikerjakan muslim ketika bulan Ramadhan. Namun tidak hanya dilakukan pada bulan Ramadhan saja, muslim juga bisa mengamalkan puasa di luar bulan suci. Puasa tersebut yang hukumnya sunah, seperti puasa Daud, Senin-Kamis, ayyamul bidh, Rajab dan lainnya.
Berbeda dengan puasa Ramadhan yang menjadi ibadah wajib selama satu bulan penuh, puasa-puasa sunah yang dikerjakan di luar bulan Ramadhan biasanya dilakukan dengan ketentuan khusus. Meskipun puasa sunnah menjadi amal ibadah, namun para ulama tidak menganjurkan muslim berpuasa di hari Jumat.
Kenapa Tidak Boleh Puasa Hari Jumat?
Para ulama memakruhkan muslim untuk menjalankan puasa di hari Jumat lantaran dianggap sebagai hari raya. Sebab, selain hari raya Idul Fitri dan Idul Adha, Allah SWT juga menetapkan hari Jumat sebagai hari raya spesial bagi umat Islam.
Hal ini seperti dijelaskan dalam hadis riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah SAW berkata, "Ini (Jumat) adalah hari Id yang dijadikan Allah SWT untuk kaum Muslimin," (HR Al-Thabarani).
Lebih lanjut, diselaskan bahwa hukum makruh tersebut berlaku jika seseorang hanya berpuasa pada hari Jumat saja dan tidak berpuasa sehari sebelumnya (hari Kamis) atau sehari setelahnya (hari Sabtu). Terdapat hadist-hadist yang mendukung mengenai hukum puasa khusus pada hari Jumat ini. Nabi Muhammad SAW peenah bersabda:
لا يصومن أحدكم يوم الجمعة إلا أن يصوم قبله أو بعده
Artinya: "Janganlah seseorang di antara kalian berpuasa pada hari Jumat kecuali jika ia berpuasa pada hari sebelum atau sesudahnya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Hutang Puasa Ramadan? Cek Batas Waktu Bayarnya di Sini!
Berdasarkan penjelasan dari hadits di atas, berpuasa hanya pada hari Jumat dihukumi makruh, kecuali jika didahului atau diikuti dengan puasa pada hari Kamis ataupun Sabtu. Adapun makruh dalam istilah fikih memiliki arti suatu perbuatan yang sebaiknya dihindari, akan tetapi tidak berdosa jika dikerjakan.
Kaitan hukum puasa hari Jumat ini, Syekh Abu Al-Hasan bin Al-Muhamili dalam kitab Al-Lubab, menjelaskan ada 10 puasa yang dimakruhkan yakni sebagai berikut:
وأما المكروه من الصوم فعشرة صوم المريض، والمسافر، والحامل، والمرضع، والشيخ الفاني إذا خافوا المشقّة الشديدة، وصوم يوم الشّك، والنصف الأخير من شعبان إلا لمن صام الشهر كلّه أو كانت له عادة، وصوم يوم عرفة للحاج، وأن يتطوّع بالصوم وعليه صوم رمضان، وصوم يوم الجمعة منفردا
Artinya, “Adapun puasa yang dimakruhkan ada sepuluh, yaitu (1) puasa orang sakit, (2) puasa orang yang sedang bepergian jauh, (3) puasa perempuan hamil, (4) puasa perempuan yang sedang menyusui, (5) puasa orang yang sudah sangat renta dan khawatir ada bahaya yang cukup berat, (6) puasa pada hari syakk atau diragukan dan puasa pada separuh terakhir bulan Syakban kecuali bagi orang yang berpuasa dalam semua bulan tersebut atau sudah terbiasa puasa sebelumnya, (7) puasa pada hari Arafah bagi orang yang menunaikan ibadah haji, (9) puasa sunah bagi orang yang masih memiliki kewajiban qadha puasa Ramadhan, (1) puasa hari Jumat secara terpisah.” (Abu Al-Hasan bin Al-Muhamili, al-Lubab fil Fiqhi asy-Syafi’i, [Madinah: Darul Bukhari], 1416 H, jilid 1, halaman 190).
Pengecualian Puasa di Hari Jumat
Meskipun terdapat larangan untuk berpuasa yang dilakukan secara khusus pada hari hari Jumat, ada pengecualian di beberapa keadaan. Sehingga umat muslim tetap boleh berpuasa di hari Jumat.
Misalnya saja, jika hari Jumat bertepatan dengan ayyamul bidh (13,14,15 Hijriah), Hari Arafah (9 Dzulhijjah) atau Hari Asyura (10 Muharram). Sebab hari-hari itu disunnahkan untuk berpuasa. Sehingga muslim tetap diperbolehkan untuk berpuasa pada hari Jumat, tanpa harus menambah puasa pada hari sebelum maupun keesokannya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Bacaan Surat Yasin Lengkap 83 Ayat, Latin, Terjemahan, dan Keutamaan Jantung Al-Qur'an
-
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan 7 September 2025 untuk Imam dan Makmum
-
Contoh Khutbah Jumat Tentang Maulid Nabi 2025 Versi Panjang dan Singkat
-
5 Contoh Kultum Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 Berbagai Tema
-
Puasa Maulid Nabi Namanya Apa? Hukum Puasa di Hari Kelahiran Rasulullah
-
Rabu Wekasan Menurut Islam Dianjurkan atau Tidak? Ini Hukum, Amalan dan Jadwal 2025
-
Niat dan Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 Selama 3 Hari untuk Berkah Sepanjang Tahun
-
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025: Niat dan Keutamaannya di Hari Kamis
-
Mengapa Islam Melarang Pria Menyerupai Wanita? Ini Penjelasannya
-
Apa Itu Puasa Tasu'a ? Waktu, Niat, dan Sejarahnya