Suara.com - Lifter putri Indonesia, Sri Wahyuni Agustiani, angkat bicara terkait absennya atlet-atlet angkat besi Cina pada multievent Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, Agustus mendatang.
Atlet andalan Indonesia untuk meraih medali pada Asian Games 2018 ini merasa ada yang kurang dengan tidak hadirnya Cina.
Terlebih, Negeri Tirai Bambu sudah sejak lama dikenal sangat kuat di cabang olahraga adu kekuatan ini.
"Di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 kemarin juga saya tidak bersaing dengan Cina. Tapi saya merasa, jika enggak ada Cina tidak akan seru dan enggak greget. Karena Cina menjadi negara dominan di angkat besi," ujar Sri ditemui pekan lalu di kamp pelatnas angkat besi Markas Komando Pasukan Marinir II di Jakarta Pusat.
"Kalau Cina ikut bertanding, justru saya makin senang karena jadi ada lawan," tambahnya.
Kendati para lifter dari Cina tidak akan turun, namun hal itu tidak membuat Sri berleha-leha. Dia tetap berlatih keras untuk mewujudkan ambisinya meraih medali emas Asian Games 2018.
"Insya Allah, doakan saja lah (dapat emas). Saya sih optimis," ujar peraih perak Olimpiade 2016 Rio de Janeiro kelas 48 kg.
Cina menjadi satu dari sembilan negara yang dihukum satu tahun tidak boleh bertanding oleh Federasi Angkat Besi Internasional (IWF) lantaran ada tiga atletnya yang positif doping.
Hal ini diketahui IWF setelah pihaknya menganalisis ulang hasil sampel urine para atlet pada Olimpiade 2008 dan 2012.
Baca Juga: Sri Wahyuni: Pensiun Setelah Target Emas di Olimpiade 2020 Tokyo
Selain Cina, negara lain yang juga terkena hukuman serupa, antara lain Kazakhstan, Rusia, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Moldova, Ukraina, dan Turki. Sanksi tersebut efektif berlaku mulai Oktober 2017.
Sebelumnya, Manajer Tim Angkat Besi Indonesia, Dirdja Wihardja, mengakui absennya Cina dan Kazakhstan di Asian Games 2018 sedikit mengungtungkan bagi para lifter Merah Putih.
"Kita sedikit diuntungkan karena Cina dan Kazakhstan tidak ikut di Asian Games 2018. Mereka dihukum satu tahun tidak boleh mengikuti turnamen angkat besi," kata Dirdja, saat ditemui Suara.com beberapa waktu lalu.
Dirdja menjelaskan, berdasarkan aturan dari IWF, bila ada tiga atlet yang positif doping, maka yang dihukum negaranya.
"Kalau cuma dua orang yang positif doping, yang dihukum atletnya. Sekarang IWF memang tengah gencar-gencarnya memberantas masalah doping di cabang olahraganya. Ini mengingat mereka mendapat sorotan tajam dari Komite Olimpiade Internasional (IOC)," tambahnya. [Pebriansyah Ariefana]
Berita Terkait
-
30 Tahun Tanpa Perawatan, Rusun Bidara Cina Kondisinya Memprihatinkan
-
6 Ramalan Shio Hari Ini 14 Agustus 2025: Kabar Baik dan Ujian Datang Bersamaan
-
6 Shio yang Paling Beruntung Hari Ini, Rezeki Lancar dan Hubungan Harmonis
-
Dinner Berdarah di Sanur: Perkelahian Brutal Antar Turis Cina Berujung Saling Lapor Polisi
-
Ramalan Shio Paling Beruntung Hari Ini 6 Agustus: Ada Monyet, Naga, Tikus, Ular, Kuda, dan Ayam
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
IMI: MotoGP Mandalika 2025 Bawa Dampak Nyata Bagi UMKM dan Sport Tourism
-
7 Pebulu Tangkis Indonesia Diduga Terlibat Pengaturan Skor: PBSI Belum Tahu, PB Djarum Akui
-
Valentino Rossi Jumpa Ketua Umum PSSI di Jakarta, untuk Apa?
-
ITDC Klaim Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual 87 Persen
-
Antusiasme Penonton IHR Cup II 2025 Payakumbuh: Pecahkan Rekor, Tembus 50 Ribu Pengunjung
-
Semarang Jadi Tuan Rumah 76 Indonesian Downhill Urban 2025 Seri 2, Adu Nyali Rider di Trek Ekstrem
-
Lantian Juan Juara Umum Trial Game Dirt 2025 Seri Solo
-
Bukan Sekadar Balap: Trial Game Dirt Solo, Panggung Pembuktian Gengsi di Trek Perawan
-
Kronologi Atlet Gimnastik Indonesia Naufal Takdir Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Latihan di Rusia
-
Sebelum Meninggal di Rusia, Atlet Gimnastik Naufal Takdir Al Bari Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit