Suara.com - Prestasi besar kembali diukir atlet panjat tebing nasional, Aries Susanti Rahayu. Kali ini, Aries yang dijuluki Spider-Woman dari Indonesia, meraih emas di Kejuaraan Dunia Panjat Tebing 2018 di Xiamen, Cina, yang berlangsung 27-28 Oktober 2018.
Emas tersebut didapat Aries usai mengalahkan atlet Rusia ranking tiga dunia nomor speed, Lullia Kaplina. Aries mencatatkan waktu 7,532 detik sementara lawannya terjatuh (fall).
Posisi ketiga diraih atlet Prancis, Anouck Jaubert yang mengalahkan atlet Rusia dalam perebutan tempat ketiga. Jaubert mencatatkan waktu 7,957 detik.
Capaian tersebut membuat Aries sudah mengantongi tiga gelar juara nomor women speed di ajang IFSC Climbing World Cup 2018.
Dua medali emas sebelumnya didapat Aries saat turun di IFSC Climbing World Cup 2018 seri Cina lainnya, yakni di Chongqing pada 5-6 Mei dan Wujiang pada 20-21 Oktober lalu.
Wakil Ketua II Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI), Prastiawan Buntoro mengatakan, prestasi yang dicapai Aries saat ini menjadi bukti bahwa atlet asal Grobogan, Jawa Tengah, itu punya potensi menjadi pemanjat kelas dunia.
"Ya (Aries) sudah on the track. Dia (sudah) sah sebagai pemanjat dunia. Tahun depan dia harus ikut semua seri (IFSC Climbing Worldcup)," ujar Prastiawan dikutip dari laman resmi FPTI, Senin (29/10/2018).
Melihat pencapaiannya tahun ini yang juga berhasil meraih medali emas Asian Games 2018 di nomor women speed dan women speed relay, Aries merasa semakin yakin dirinya bisa berbuat banyak di Olimpiade 2020 Tokyo mendatang.
"Ini motivasi saya menatap Olimpiade," ujar Aries Susanti Rahayu.
Baca Juga: Jinakkan The Minions, Han / Zhou Puji Kevin Sanjaya Sukamuljo
Usai mengikuti kejuaraan di Xiamen, para atlet pelatnas panjat tebing akan kembali ke Tanah Air, sebelum bertolak ke Jepang untuk mengikuti kejuaraan Asia.
"Kita pulang ke Indonesia dan kurang lebih persiapan tiga hari untuk Asian Champhionship (pada 7-11 November 2018 di Kurayoshi, Jepang)," ujar pelatih nomor speed pelatnas FPTI, Hendra Basir.
Berita Terkait
-
Emas Antam Mulai Naik Lagi, Harganya Tembus Rp 2.351.000 per Gram
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil, per Gram Belum Tembus Rp 2,5 Juta
-
Prediksi Harga Emas Pekan Depan: Was-was RUU Trump, Emas Lokal Bakal Ikut Melemah?
-
Targetnya Emas, tapi Pelatih 'Buta' Kekuatan Lawan: Timnas U-23 Bisa Apa di SEA Games 2025?
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Pecco Bagnaia Tutup Musim Mengecewakan, Alihkan Fokus ke Pengembangan DesmosediciGP26
-
Klasemen Akhir MotoGP 2025: Duo Marquez Finis Teratas, Bezzecchi 'Meledak' di Valencia
-
Hajar Ganda Korsel, Cerita Putra/Daniel usai Berhasil Juarai IIC 2025
-
Thalita Ramadhani Tak Menyangka Bisa Juara IIC 2025, Jadi Modal Berharga Hadapi Scottish Open
-
Sukses Juarai IIC 2025, Prahdiska Bagas Shujiwo Kini Alihkan Fokus ke SEA Games
-
Raih 16 Gelar, PB Djarum Juara Umum Muria Cup Sirnas C 2025
-
Diledek Juara yang Membosankan, Islam Makhachev Berani Hajar Ilia Topuria?
-
Hancurkan Della Maddalena, Islam Makhachev: Buka Pintu White House, Saya Datang!
-
Perjuangan Maksimal Gregoria Mariska Meski Gagal Juara Kumamoto Masters 2025
-
Didukung Perpani, MilkLife Archery Challenge Seri 2 Alami Lonjakan Peserta 50 Persen