Suara.com - Lifter putra andalan Indonesia, Eko Yuli Irawan mengaku kurang setuju dengan rencana pemerintah menurunkan mayoritas atlet pelapis dalam gelaran SEA Games 2019.
Atlet yang belum lama ini meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2018 itu khawatir penggunaan atlet pelapis akan menurunkan prestasi Indonesia di SEA Games.
Selepas Asian Games 2018, pemerintah memang mewacanakan untuk langsung fokus mempersiapkan atlet menuju Olimpade 2020.
SEA Games 2019 dinilai lebih cocok untuk wadah mendulang pengalaman bagi atlet muda yang tujuan utamanya untuk mempercepat regenerasi.
"Ya terserah pemerintah, tapi kalau hasilnya jeblok ya jangan salahkan," ungkap Eko Yuli saat dihubungi, Selasa (20/11/2018).
Eko menyebut, prestasi Indonesia di kancah Asia Tenggara cenderung kurang stabil beberapa tahun ini.
Di SEA Games 2017 saja, kontingen Merah Putih yang menurunkan mayoritas atlet elite, hanya mampu menempati peringkat kelima di bawah Malaysia, Thailand, Vietnam dan Singapura.
Jika tetap bersikukuh menggunakan atlet junior atau pelapis, Eko khawatir prestasi Indonesia akan semakin melorot.
Terlebih, Indonesia baru saja mengukir prestasi luar biasa dengan menempati peringkat keempat di Asian Games 2018.
Baca Juga: Jadi Juara Dunia, Leo / Indah Penuhi Nazar Jalan Kaki ke Hotel
"SEA Games 2017 saja dengan atlet senior, Indonesia di peringkat berapa? Sekarang malah atlet pelapis yang diturunkan," ujar peraih medali emas Asian Games 2018 kelas 62 kg.
Lebih jauh, Eko Yuli mengaku pasrah jika benar-benar atlet pelapis yang membela Indonesia di SEA Games 2019 Filipina.
Namun, dirinya mengingatkan jika prestasi Merah Putih nantinya jeblok, pemerintah tak boleh menyalahkan induk cabang olahraga.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sendiri menyebut akan segera mengesahkan Peraturan Menteri (Permen) terkait kewajiban cabang olahraga mendaftarkan 60 persen atlet pelapis di ajang SEA Games 2019.
"Yang penting jika hasilnya jeblok ya jangan salahin (induk) cabor, karena cabor tidak menurunkan atlet unggulannya," pungkas Eko Yuli.
Tag
Berita Terkait
-
Paradoks Sepakbola: Kisah Manis dan Pahit Indra Sjafri di Ajang Sea Games
-
Erick Thohir Jelaskan Kapan Bonus Medali Emas SEA Games 2025 Cair
-
Minta Atlet Gunakan Bonus dengan Bijak, Erick Thohir: Satu Miliar Banyak Loh
-
Dicatat! Jadwal Lengkap Turnamen Bergengsi Bulu Tangkis Dunia Sepanjang Tahun 2026
-
Makna Natal Abraham Damar: Refleksi Perjuangan Berdarah-darah Demi Perunggu SEA Games 2025
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Tak Berbentuk! Potret Mobil Lexus SUV Anthony Joshua Ringsek Parah Usai Kecelakaan Maut di Nigeria
-
Kronologis Petinju Anthony Joshua Alami Kecelakaan Maut di Nigeria, Dua Orang Meninggal Dunia
-
Erick Thohir Jelaskan Kapan Bonus Medali Emas SEA Games 2025 Cair
-
Herry IP: Kecuali Pemain Korea, Mereka di Atas Rata-rata
-
Minta Atlet Gunakan Bonus dengan Bijak, Erick Thohir: Satu Miliar Banyak Loh
-
9 Turnamen Bulu Tangkis Internasional yang Digelar di Indonesia pada 2026
-
Dicatat! Jadwal Lengkap Turnamen Bergengsi Bulu Tangkis Dunia Sepanjang Tahun 2026
-
Daftar 10 Wakil Indonesia di Malaysia Open 2026, Padukan Pemain Elite hingga Non Pelatnas
-
Juara Grand Slam 7 Kali Venus Williams Umumkan Pernikahan dengan Andrea Preti
-
Dewa United Promosikan Dua 'Wonderkid Jelang IBL 2026