Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti mengatakan, bisa memahami keputusan mundurnya Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di ajang BWF World Tour Finals 2018 pekan lalu.
Seperti diketahui, Kevin/Marcus memutuskan walkout dari turnamen penutup dari BWF World Tour series tersebut, lantaran cedera leher yang dialami Marcus.
Susy memastikan cedera yang dialami Marcus tidak separah yang diperkirakan. Dia pun mendukung keputusan Kevin/Marcus mundur agar tidak berdampak buruk ke depannya.
"Kalau dibilang cedera parah tidak. Salah satunya karena salah bantal. Marcus juga sebelumnya ada cedera di tangan, jadi dia juga tidak berani memaksakan," ungkap Susy ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (17/12/2018).
"Buat kita juga tidak masalah, daripada diforsir ke depannya malah tidak bagus," Susy menambahkan.
Susy menyatakan, cedera yang dialami Marcus secara tidak langsung dampak dari aturan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Dalam aturannya, BWF mewajibkan atlet yang berada di ranking 10 Besar dunia mengikuti 12 pertandingan open tournament dan tiga turnamen untuk multievent.
"Jadi minimal dalam setahun turun di 15 turnamen. Kalau tidak ikut bisa kena denda 5 ribu dolar AS (sekitar Rp 72,5 juta). Itulah yang memberatkan kami," ucap Susy.
"Kita juga berharap BWF lebih bijaksana jangan terlalu membebani (atlet) hanya demi sponsor. Sebab, atlet terkadang kondisinya sedang tidak terlalu bagus, tapi mau tidak mau harus tampil (untuk menghindari denda)," lanjutnya.
Baca Juga: Kejurnas Jadi Momen Perpisahan Liliyana dengan PB Djarum
Susy menuturkan, terkadang atlet tersebut hanya datang saja ke sebuah turnamen, walau sedang tidak dalam kondisi fit 100 persen.
"Jadi kita mengorbankan atletnya. Kadang-kadang masyarakat atau orang luar tidak tahu seperti apa keadaannya. Kita juga tahu mereka (para atlet) bukan robot, dimana kondisi performa masing-masing berbeda," tukas Susy.
Berita Terkait
-
Alami Cedera di Emirates! Gabriel Magalhaes Tersungkur Saat Bela Brasil, Arteta Pusing Berat
-
Bangkit dari Cedera, Jorji Melaju ke Final Kumamoto Masters 2025!
-
Dituduh Pura-pura Cedera, Mees Hilgers: Banyak Orang Menyebarkan Kebohongan
-
Dulu Ditunggu Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Maluku Ini Kini Kena 'Red Flag' Dikit-dikit Cedera
-
Hasil Kumamoto Masters 2025: Ubed Evaluasi Fisik dan Mental Usai Terhenti di Babak Pertama
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Hajar Ganda Korsel, Cerita Putra/Daniel usai Berhasil Juarai IIC 2025
-
Thalita Ramadhani Tak Menyangka Bisa Juara IIC 2025, Jadi Modal Berharga Hadapi Scottish Open
-
Sukses Juarai IIC 2025, Prahdiska Bagas Shujiwo Kini Alihkan Fokus ke SEA Games
-
Raih 16 Gelar, PB Djarum Juara Umum Muria Cup Sirnas C 2025
-
Diledek Juara yang Membosankan, Islam Makhachev Berani Hajar Ilia Topuria?
-
Hancurkan Della Maddalena, Islam Makhachev: Buka Pintu White House, Saya Datang!
-
Perjuangan Maksimal Gregoria Mariska Meski Gagal Juara Kumamoto Masters 2025
-
Didukung Perpani, MilkLife Archery Challenge Seri 2 Alami Lonjakan Peserta 50 Persen
-
Ribuan Peserta Padati GBK! Indonesia Domino Tournament 2025 Resmi Bergulir Meriah
-
Jawaban Polos 'Bocah Ajaib' Arimbi Mengapa Pilih Posisi sebagai Opposite