Suara.com - Muda berjaya, tua sengsara. Ungkapan ini kiranya cocok untuk menggambarkan potret kehidupan terkini dari seorang Rudi Lubbers, mantan petinju yang pernah menantang ikon legenda tinju dunia, almarhum Muhammad Ali.
Kondisi masa tuanya sekarang bisa dibilang memprihatinkan. Betapa tidak, Rudi Lubbers bersama istrinya Ria kini hidup sebagai gelandangan di Bulgaria.
Ia bertahan hidup di sebuah mobil van bobrok dengan kondisi kekurangan listrik, air, dan sanitasi buruk bersama 16 anjing liar.
Kehidupan itu membuat mantan petinju asal Belanda ini sempat dilarikan ke rumah sakit.
"Yang paling penting sekarang adalah istri saya kembali dalam kondisi baik dan dapat melihat anjing-anjing itu lagi," kata Rudi Lubbers seperti dikutip dari Globalnews, Rabu (6/2/2019).
"Di Bulgaria, tidak mungkin tinggal di rumah dengan banyak anjing. Mungkin saja jika Anda memiliki tiga atau empat anjing, tetapi pada satu waktu saya memiliki 16 anjing dengan para bayi," lanjutnya.
"Saya akan hidup normal, tapi saya tidak tahu apakah saya bisa tinggal di rumah. Saya lebih senang berkemping," tutup Rudi Lubbers, yang memiliki rekor tanding 28 kali menang (13 diantaranya lewat KO) dan delapan kali kalah, dimana empat diantaranya kalah KO.
Film Dokumenter
Kondisi memprihatinkan Rudi Lubbers mulai memicu perhatian banyak orang setelah kisahnya diangkat melalui film dokumenter dan ditayangkan pada Minggu lalu.
Baca Juga: Prihatin, Mantan Penantang Muhammad Ali di Jakarta Kini Menggelandang
Banyak orang di Belanda terkejut melihat pahlawan tinju mereka dalam situasi yang sangat menyedihkan.
Kini telah terkumpul dana lebih dari 12.500 euro atau Rp 210 juta untuk membantu Rudi Lubbers.
Tak hanya itu, ia juga sudah bertemu kembali dengan putranya Marco setelah tak berhubungan selama dua tahun.
Karier Tinju
Dikutip dari laman Wikipedia, Rudi Lubbers terlahir dengan nama lengkap Rudolfus Josefus Maria "Rudi" Lubbers.
Dia lahir di Heerhugowaard, Belanda, tepat saat Republik Indonesia menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Dalam karier tinju, Rudi Lubbers pernah mewakili Belanda pada Olimpiade 1964 dan 1968. Pada Olimpiade 1964 dia turun di kelas berat ringan, sedangkan saat Olimpiade 1968 dia naik ke kelas berat.
Pada tahun 1970, dia memulai petualangan sebagai petinju profesional. Debutnya ditandai dengan melawan Jose Guillois, dan menang angka.
Selama karier profesionalnya, Rudi Lubbers tercatat melakoni 36 pertarungan. Rekor tandingnya adalah 28 kali menang (13 diantaranya lewat KO) dan delapan kali kalah, dimana empat diantaranya KO.
Pertarungan paling bergengsi yang pernah dijalani Rudi Lubbers adalah saat melawan ikon legenda tinju dunia, Muhammad Ali.
Duel tersebut berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, pada 20 Oktober 1970.
Dalam duel selama 12 ronde yang didominasi Muhammad Ali tersebut, Rudi Lubbers kalah angka mutlak.
Sekitar lima tahun setelah pensiun, Rudi Lubbers ditangkap kepolisian Portugal karena kedapatan melakukan perdagangan narkoba, tepatnya pada tahun 1986.
Atas tindakan ilegalnya itu, Rudi Lubbers dijebloskan ke penjara selama empat tahun.
Setelah bebas, Rudi Lubbers sempat bekerja di pasar malam bersama istrinya Ria, sebelum akhirnya menjadi gelandangan atau tunawisma setelah dinyatakan bangkrut pada tahun 1999.
Berita Terkait
-
Bantah Manny Pacquiao Soal Tolak Duel Ulang, Horn Sebut Info 'Sesat'
-
Manny Pacquiao Ajak Netizen Pilih Lawan Berikutnya, Hasilnya...
-
Disebut Mustahil Kalahkan Marquez, Lorenzo Kutip Kata Mutiara Muhammad Ali
-
Hasil Penjualan Tiket Manny Pacquiao vs Adrien Broner Capai Rp 84,5 M
-
Tantang Manny Pacquiao, Thurman: Terserah Mau Tarung di Mana
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025