Suara.com - Manajer Tim Nasional Angkat Besi Indonesia pada Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil 2016, Alamsyah Wijaya meminta Eko Yuli Irawan agar fokus dan yakin akan kemampuan yang diraihnya pada saat latihan pelatnas untuk meraih medali di Olimpiade Tokyo.
Pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Eko Yuli berhasil menyabet medali perak sehingga pada Olimpiade kali ini diharapkan bisa mengulangi kesuksesan.
"Fokus dan yakin itu menjadi kunci sukses. Fokus bahwa semua yang dilakukannya demi kepentingan Merah Putih sehingga tidak memikirkan hal-hal lain," kata Alamsyah, dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Sabtu (24/7/2021).
"Dan, yakin akan kemampuannya bisa meraih hasil yang sama seperti saat menjalani latihan pelatnas Olimpiade," tambahnya.
Alamsyah juga meminta Timnas Angkat Besi Indonesia bersatu demi kepentingan bangsa dan negara dengan memberikan keleluasaan dalam menentukan pendampingnya saat tampil.
"Biarkan Eko Yuli yang menentukan siapa yang mendampinginya. Berikan rasa nyaman sehingga dia bisa lebih konsentrasi dalam memenangkan pertempuran," ungkapnya.
Berbicara masalah berat badan Eko Yuli, Alamsyah yang kini menjabat sebagai Sekjen PB PBFI (Perkumpulan Binaraga Fitness Indonesia) mengaku tidak merasa khawatir, apalagi sudah sangat mengenal sang atlet.
"Soal berat badan tidak perlu dikhawatirkan. Pada saat timbang badan nanti Eko pasti bisa mencapai berat badan ideal," tegasnya.
Kelas 61 kg yang dimainkan Eko Yuli di International Forum Tokyo, Minggu, 25 Juli 2021 menjadi kelas paling bergengsi di cabang angkat besi Olimpiade 2020 Tokyo.
Baca Juga: Klasemen Medali Olimpiade Tokyo: China Teratas, Indonesia dan Prancis Sejajar
Bahkan, boleh dibilang kelas 61 kg itu merupakan kelas neraka karena dua jawara dunia akan unjuk kebolehan untuk meraih tempat terbaik.
Yakni, lifter andalan Indonesia Eko Yuli yang merupakan juara pada Kejuaraan Dunia di Turkmenistan 2018 melawan andalan China, Li Fa Bin yang tercatat sebagai juara pada Kejuaraan Angkat Besi Dunia di Pattaya, Thailand 2019.
"Kelas 61 kg menjadi kelas bergengsi dan paling ditunggu para penikmat cabang olahraga angkat besi. Boleh di bilang kelas 61 kg itu kelas neraka karena mempertemukan dua jawara Eko Yuli Irawan dengan Li Fa Bin untuk menjadi yang terbaik," katanya.
Dari "starting list" yang dikeluarkan panitia cabang olahraga angkat besi Olimpiade 2020 Tokyo, Eko Yuli Irawan menempati peringkat teratas dengan total angkatan 315 kg dan saingan terdekatnya adalah Li Fa Bin dari China yang memiliki total angkatan 310 kg.
Kemudian, Shota Mishvelidze (Georgia) 305 kg, Seraj Abdulrahim M Alsalem (KSA/Arab Saudi) 303 kg. Disusul lifter angkat besi tuan rumah, Yoichi Itokazu dan Son Igor (Kazakhstan) yang masing-masing total angkatan 300 kg.
"Dari 'starting list' itu sudah membuka peluang Eko untuk bisa menjadi yang terbaik. Tetapi, itu butuh perjuangan keras untuk bisa mewujudkannya mengingat lawan yang dihadapi juga punya prestasi yang cukup bagus," pungkas Alamsyah. (Antara)
Berita Terkait
-
Lifter Rizki Juniansyah Diangkat Jadi Letnan Dua TNI usai Juara Dunia 2025
-
Ingin Ulangi Kesuksesan, Rizki Juniansyah Bertekad Pecahkan Rekor di SEA Games 2025
-
Minim Sarana, Atlet Angkat Besi di Boyolali Berlatih di Rumah Warga
-
Kejuaraan Asia Angkat Besi 2025: Rizki Juniansyah Sabet 3 Medali dengan Tangan Terluka
-
Kejurnas Angkat Besi Junior Pupuk Indonesia 2024 Dukung Regenerasi Lifter
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
SEA Games 2025: Tuan Rumah Thailand Diterpa Skandal Baru, Berpotensi ke Jalur Hukum
-
Klarifikasi Kemenpora Soal Bantuan Alat Olahraga di Wilayah Bencana Aceh dan Sumatera
-
Atlet Indonesia untuk SEA Games 2025 Dikukuhkan, Ini Pesan Erick Thohir
-
Percaya Diri Tinggi, Christopher Rungkat Ingin Perpanjang Hattrick Emas SEA Games
-
Taufik Hidayat Apresiasi Dampak Ekonomi Event Lari Bisa Tembus Belasan Miliar
-
Jadwal Timnas Voli Putri Indonesia di SEA Games 2025, Skuad Kombinasi SeniorJunior
-
Jadwal Timnas Voli Indonesia di SEA Games 2025, Misi Pertahankan Medali Emas
-
IESF WEC 2025: Timnas MLBB Putri Sukses Melaju ke Final, akan Hadapi Mesir
-
Ikuti Jejak Marcus Gideon, Jonatan Christie Ingin Punya Akademi Bulutangkis
-
Tim Bulutangkis Indonesia Terbang ke Thailand, Siap Tempur di SEA Games 2025