Suara.com - Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting membagikan kisah bagaimana dirinya meniti karier menjadi pebulutangkis profesional.
Hal itu disampaikan Anthony Sinisuka Ginting saat menghadiri sebuah diskusi virtual yang bertepatan dengan Hari Olahraga Nasional (Haornas), Kamis (9/9/2021).
Anthony Sinisuka Ginting mengaku mulai mengenal olahraga bulutangkis ketika berusia 5-6 tahun. Oleh Ayahnya, dia kemudian didaftarkan ke sebuah klub bulutangkis saat umur 7-8 tahun.
Pada usia sekolah dasar tersebut, pria kelahiran Cimahi, 20 Oktober 1996 itu mengatakan memang suka berolahraga. Dia bahkan mengikuti kejuaraan futsal bersama teman-temannya.
Namun menginjak usia remaja, saat duduk di bangku sekolah menengah pertama, dia mulai fokus pada olahraga yang saat ini membawa namanya masuk ke jajaran lima besar pemain terbaik dunia.
Sejak saat itu, kenang Anthony, dia mulai intens latihan dan mengikuti sejumlah pertandingan kejuaraan nasional. Hingga pada 2013, tepatnya saat kelas 1 SMA, ia dipanggil untuk bergabung di pelatnas.
Jauh sebelum berada di pelatnas, sebenarnya Anthony telah melihat pebulutangkis Taufik Hidayat sebagai idola. Hingga akhirnya dia dapat mengikuti langkah peraih emas Olimpiade Athena itu untuk berlaga di ajang olahraga multievent tingkat dunia tersebut.
Di Olimpiade Tokyo, yang merupakan debut Anthony di pesta olahraga tertinggi itu, kerja keras, pengorbanan dan dedikasinya kepada olahraga bulu tangkis berbuah manis saat dia berhasil membawa pulang perunggu.
Anthony mengakhiri puasa medali Olimpiade tunggal putra Indonesia dalam 17 tahun, yang terakhir ketika idolanya Taufik Hidayat menyabet emas, sementara Sony Dwi Kuncoro meraih perunggu pada 2004 di Athena.
Baca Juga: Raih Emas Paralimpiade Tokyo 2020 di Usia 46 Tahun, Hary Susanto Enggan Pikirkan Pensiun
Satu kata menurut Anthony yang dapat membuatnya berada di titik pencapaiannya saat ini adalah totalitas.
"Di SMP harus pilih sekolah apa bulu tangkis. Kita enggak tahu juga di bulu tangkis ini bakal bagaimana, berhasil apa enggak. Aku sama orang tua sudah mutusin untuk jalanin di bulu tangkis, jadi harus totalitas," kata Anthony.
Totalitas yang dimaksud Anthony, termasuk menjaga pola makan, istirahat dan fokus sepenuhnya kepada latihan, tidak setengah-setengah, dan yang paling penting adalah disiplin.
Dengan pencapaian tersebut, bukan berarti Anthony tidak pernah merasakan titik terendah secara profesional. Dia mengaku sebagai manusia biasa pernah merasakan jenuh pada profesinya itu, terlebih ketika harus menelan kekalahan saat pertandingan.
Putus asa saat usahanya tidak membuahkan hasil juga pernah dia rasakan. Namun ketika perasaan itu datang, kerja kerasnya saat meniti karier membuat dia kembali semangat dan mengalihkan fokusnya ke turnamen berikutnya.
Ketika rasa "down" melanda, Anthony punya resep tersendiri. Sederhana, rahasianya adalah makan makanan enak.
Berita Terkait
-
Lengkap! Hasil Simulasi Piala Sudirman-Thomas-Uber 2021
-
Taufik Hidayat Pernah Disuruh Kalah dari Malaysia, Dijanjikan Duit 3 Kali Lipat
-
Pensiun dari PBSI, Richard Mainaky Punya Cita-cita Majukan Bulutangkis Indonesia Timur
-
Sumbang Dua Emas di Paralimpiade Tokyo, Leani Ratri Ngaku Belum Puas
-
Samai Rekor Legenda Bulutangkis China, Leani Ratri Oktila Belum Puas
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Didukung Perpani, MilkLife Archery Challenge Seri 2 Alami Lonjakan Peserta 50 Persen
-
Ribuan Peserta Padati GBK! Indonesia Domino Tournament 2025 Resmi Bergulir Meriah
-
Jawaban Polos 'Bocah Ajaib' Arimbi Mengapa Pilih Posisi sebagai Opposite
-
Hany Budiarti Siap 'Comeback' di Proliga 2026 usai Punya Momongan? Begini Jawabannya
-
Jakarta Livin Mandiri Rekrut Yolla Yuliana untuk Proliga 2026
-
Mental Baja, Gregoria Mariska Tunjung Melaju ke Semifinal Kumamoto Masters 2025
-
Apriyani Rahayu Ungkap Penyebab Kekalahan atas Pasangan Jepang di Kumamoto Masters 2025
-
Menuju SEA Games 2025: Tim Review Finalisasi Peta Medali Kontingen Indonesia
-
Usai Cetak Sejarah, Menpora Pastikan Dukung Janice Tjen untuk Tampil di Olimpiade 2028
-
Tangerang Hawks Lepas Nikholas Mahesa