Suara.com - Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, pemerintah Amerika Serikat telah meminta warganya melakukan isolasi mandiri, mirip PSBB di Indonesia. Imbauan ini membuat masalah baru di AS, terutama bagi para penderita Alzheimer yang didominasi oleh orang lanjut usia (lansia).
Berdasarkan catatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari 134.200 orang telah meninggal karena penyakit seperti Alzheimer sejak pandemi Covid-19 melanda negara tersebut. Bagi para penderita Alzheimer, stimulasi sosial dan mental memiliki peranan penting untuk memperlambat demensia.
Namun karena adanya isolasi, sejumlah dokter melaporkan bahwa pasien Alzheimer yang selama bertahun-tahun berada dalam kondisi stabil, kini justru bertambah parah. Tak jarang, isolasi mandiri ini mengakibatkan pasien Alzheimer meninggal dunia.
Pasalnya, koneksi sel otak dan sel-sel di dalamnya menjadi mati karena tidak ada stimulus dari orang lain, sehingga menghancurkan memori dan fungsi mental penting lainnya.
Sejak pandemi Covid-19 melanda AS, kasus kematian dari panti jompo berkontribusi 'menyumbang' 40 persen kematian di negara pimpinan Donald Trump tersebut.
Pakar Alzheimer dari Universitas Pennsylvania Dr. Jason Karlawish mengatakan bahwa isolasi mandiri ini bertolak belakang dengan kebutuhan pasien Alzheimer yang memerlukan interaksi dengan keluarga dan orang sekitarnya.
"Keluarga mengisi banyak celah di panti jompo. Mereka banyak memberi makan dan mandi. Mereka mengadvokasi dan berkomunikasi," papar Karlawish seperti dikutip dari New York Post, Selasa (22/9/2020).
Jika Anda menganggap Alzheimer sebagai kecacatan, dia menambahkan, anggota keluarga hampir seperti kursi roda kognitif bagi pasien yang kehilangan sebagian pikiran mereka.
Berita Terkait
-
Ingin Tak Mudah Lupa dan Terhindar dari Alzheimer, Ini Saran dari Dokter
-
Makanan Kaya Kandungan Flavonoid Baik untuk Cegah Penyakit Alzheimer
-
Hari Alzheimer Sedunia, Simak 5 Cara Kurangi Risiko Terkena Penyakit Ini
-
Cara Merawat Penderita Alzheimer di Rumah
-
Hari Alzheimer Sedunia: Menuju Indonesia Ramah Demensia Ramah Lansia 2025
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
5 Fitur iPhone 17 Series yang Tiru HP Android, Dari Samsung hingga Google
-
Goto Gelar Doa Lintas Agama: Habib Jafar hingga Bhikkhu Bhadra Doakan Persatuan dan Keluarga Affan
-
Cara Dapat Skin Kaiju No. 8 PUBG Mobile
-
5 Rekomendasi HP Ringan di Bawah 170 Gram: Enteng, Nyaman Dipakai Seharian
-
Bagaimana Cara Pre-order iPhone 17? Wajib Tahu biar Aman
-
Kumpulan Prompt Edit Foto Makanan yang Estetik di Gemini AI, Cocok untuk Produk Jualan
-
4 Rekomendasi HP Android dengan Spesifikasi Mirip iPhone 17, Harga Lebih Bersahabat
-
10 Prompt Gemini AI Buat Miniatur Pemain Bola yang Realistis dan Keren, Tinggal Copas
-
8 Kode Redeem FC Mobile Hari 12 September 2025 Hadiahkan Winger Son 111, Cek di Sini
-
32 Kode Redeem FF 12 September 2025: Skin AWM dan MP40 Evo Langsung Masuk Akun