Suara.com - Alexandre Pelletier, peneliti Universitas Cornell, AS menemukan mengapa kelompok militan subur di Jawa Barat dan tidak di Jawa Timur. Ini merupakan sari dari studi terbarunya yang baru-baru ini terbit di jurnal Comparative Politics. Mari simak ulasannya:
Pasca-transisi demokrasi pada 1998, banyak kelompok Islam fundamentalis vokal bermunculan di Indonesia. Front Pembela Islam (FPI) - yang paling menonjol di antara kelompok-kelompok ini - telah memobilisasi, tak jarang dengan kekerasan, untuk menolak hal-hal mereka anggap amoral dan sesat.
FPI, bersama dengan kelompok Islam lainnya, telah berperan penting dalam mempertajam polarisasi dan populisme agama di Indonesia.
Selain lewat kampanye nasional, seperti gerakan 212 yang menolak Basuki Ahok Tjahaja Purnama dalam pemilihan gubernur Jakarta pada 2016, sebagian besar kelompok militan ini aktif secara lokal, menargetkan pada pemerintahan dan minoritas di daerah.
Tetapi kelompok-kelompok ini lebih berhasil di beberapa daerah tertentu dibanding daerah lain.
Saya melakukan riset pada mobilisasi Islam fundamentalis di Pulau Jawa. Saya menerbitkan temuan di jurnal Comparative Politics baru-baru ini.
Penelitian saya menemukan bahwa kelompok militan semakin bertumbuh pesat di wilayah yang pemimpin Muslim dan lembaganya lemah, dan yang memiliki persaingan kuat untuk mendapat otoritas agama.
Mobilisasi militan, menurut saya, adalah produk sampingan dari struktur lokal otoritas keagamaan - bukan otoritas soal Islam, tapi bagaimana otoritas ini dihasilkan dan diperebutkan secara lokal.
Jawa Barat vs Jawa Timur
Baca Juga: Sentil Gus Nur, Politikus PKB: Ngaji Tak Bisa, Apa Layak Disebut Ulama?
Di Pulau Jawa, beberapa daerah mengalami pertumbuhan kelompok Islam fundamentalis lebih cepat dan mobilisasi yang lebih ajeg.
Dari enam provinsi, Jawa Barat memiliki jumlah kelompok Islam terbesar dan demonstrasi paling sering.
Angka protes dan kekerasan di Jawa Barat mendekati 60% dari total kejadian di Pulau Jawa sejak 1998. Angka ini jauh berbeda dari Jawa Timur yang hanya 10%.
Beberapa pengamat telah mengaitkan antara munculnya kelompok militan seperti FPI dengan proses desentralisasi dan patronase politik pada periode Reformasi.
Namun, kaitan ini ini tidak bisa menjelaskan sepenuhnya mengapa kelompok-kelompok seperti ini cenderung lebih berkembang di Jawa Barat, padahal insentif politik dapat dibilang sama di seluruh Indonesia.
Penelitian lain juga berteori bahwa kelompok militan di Jawa Barat ini berhubungan dengan jaringan Darul Islam. Darul Islam adalah gerakan garis keras yang berusaha mengubah Indonesia menjadi negara Islam antara tahun 1942 dan 1962.
Berita Terkait
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra
-
Ulama Aceh Desak Pemerintah Susun Peta Jalan Pemulihan dan Penetapan Status Bencana Nasional
-
Usulan Kiai ke Prabowo: Bersihkan Jutaan Kayu Gelondongan Bencana Tanpa Bebani APBN!
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Kebakaran Gudang Pesantren Al Mawaddah Padam, 23 Korban Sesak Napas Dirawat di Rumah Sakit
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Setelah Red Dead Redemption, Game Eksklusif FIFA Bakal Tersedia di Netflix
-
Trailer Game Rainbow Six Mobile Beredar, Tanggal Peluncuran Global Terungkap
-
Xiaomi Bocorkan HyperOS 4 dalam Laporan Bug Resmi, Rilis Lebih Cepat?
-
5 Rekomendasi Smartwatch GPS Murah, Mulai Rp179 Ribuan
-
4 HP Android Kamera Boba 3 Mirip iPhone 15 Pro yang Turun Harga di Akhir 2025
-
CEO Baru Mozilla Fokuskan Firefox pada AI yang Transparan dan Terpercaya
-
Atlet Esports Thailand Didepak dari SEA Games Usai Skandal Kecurangan
-
Nenek 92 Tahun Menjuarai Turnamen Tekken 8 di Liga Esports Lansia Jepang
-
5 HP OPPO Diskon Sampai 30 Persen di Erafone, Serbu Sebelum 31 Desember 2025
-
65 Kode Redeem FF Terbaru 18 Desember: Ada Diamond, Banner Dreamspace, dan Bundle Gratis