- Gejolak internal PBNU yang mengancam pelengseran Ketua Umum Yahya Cholil Staquf diarahkan islahnya oleh kiai sepuh.
- Islah ini merupakan mandat dari tiga pertemuan ulama penting yang dilaksanakan pada November hingga Desember 2025.
- PBNU menindaklanjuti arahan kiai dengan mengubah agenda rapat pleno menjadi penanganan kebencanaan nasional.
Suara.com - Gejolak internal yang mengguncang Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) disebut menemui titik terang. Di tengah memanasnya eskalasi konflik yang mengarah pada upaya pelengseran Ketua Umum Yahya Cholil Staquf, para kiai sepuh NU turun tangan dan memerintahkan jalan islah atau rekonsiliasi untuk mendinginkan suasana.
Langkah strategis ini diambil PBNU sebagai respons langsung atas arahan dan petuah para ulama kharismatik dalam tiga pertemuan krusial yang berlangsung selama beberapa pekan terakhir.
Sekretaris Jenderal PBNU, Amin Said Husni, mengonfirmasi bahwa jalan damai ini merupakan mandat langsung dari para kiai.
Ketiga pertemuan tersebut adalah silaturahmi alim ulama di kantor PBNU pada 23 November 2025, musyawarah mustasyar dan masyayikh di Pesantren Al-Falah Ploso Kediri pada 30 November 2025, serta pertemuan penting di Pesantren Tebuireng Jombang pada 6 Desember 2025.
Menurut Amin, pesan dari para kiai sangat jelas, yakni jaga martabat organisasi dan amankan kepemimpinan yang sah.
“Seluruh arahan para kiai sepuh menegaskan pentingnya menjaga marwah organisasi dan memastikan kepemimpinan berjalan hingga Muktamar berikutnya,” kata Amin, di Jakarta, Kamis (11/12/2025).
Kesetiaan pada arahan para kiai ini dibuktikan dengan langkah konkret PBNU. Agenda rapat pleno yang sedianya digelar hari ini, yang berpotensi kembali memanaskan tensi, diubah menjadi Rapat Koordinasi Penanganan Kebencanaan.
Langkah ini dinilai sebagai upaya PBNU untuk memprioritaskan kepentingan umat yang lebih besar di tengah bencana nasional, sekaligus menaati perintah para sesepuh.
“Semoga keputusan ini dapat dipahami seluruh pihak sebagai ikhtiar PBNU dalam menjaga ketertiban organisasi sekaligus tanggap terhadap kebutuhan umat,” jelas Amin.
Baca Juga: Mahfud MD Soroti Rapat Pleno PBNU: Penunjukan Pj Ketua Umum Berisiko Picu Dualisme
Seperti diketahui publik, dinamika di dalam tubuh organisasi Islam terbesar di Indonesia ini memanas setelah munculnya gerakan yang berupaya melengserkan Yahya Cholil Staquf, atau yang akrab disapa Gus Yahya, dari kursi Ketua Umum PBNU sebelum masa jabatannya berakhir.
Berita Terkait
-
Mahfud MD Soroti Rapat Pleno PBNU: Penunjukan Pj Ketua Umum Berisiko Picu Dualisme
-
Gus Yahya Tak Masalah Kembalikan Konsesi ke Pemerintah, Benar Tambang jadi Pemicu Konflik PBNU?
-
PBNU Dorong Reformasi Polri Menyeluruh, Gus Yahya Tegaskan Perlunya Pertobatan Institusional
-
Geger PBNU: Klaim Restu Ma'ruf Amin Dibantah Keras Keluarga, Siapa yang Sah?
-
Upaya Redakan Konflik Internal, Bertemu Gus Yahya jadi Prioritas PBNU Kubu Zulfa?
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing
-
Pesan Menag Nasaruddin di Hakordia 2025: ASN Kemenag Ibarat Air Putih, Tercemar Sedikit Rusak Semua
-
Bela Laras Faizati, 4 Sosok Ini Ajukan Diri Jadi Amicus Ciriae: Unggahan Empati Bukan Kejahatan!
-
Mendagri Instruksikan Pemda Evaluasi Kelayakan Bangunan Gedung Bertingkat
-
Kader Jadi Tersangka KPK, Golkar Tak Mau Gegabah: Tunggu Status Terdakwa Dulu
-
Mendagri Ingatkan Pemda Siaga Hadapi Nataru dan Potensi Bencana
-
Greenpeace Sebut 2025 Tahun Kelam, Krisis Ekologis Berjalan Iringan dengan Represi Aparat
-
Adu Nyali di Kalibata: Mata Elang Tewas Dihajar Kelompok Bermobil Saat Beraksi, Satu Kritis
-
Gerak Cepat! BGN Turun Tangan Lakukan Penanganan Penuh Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01