Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan pembangunan pusat data nasional telah dilakukan finalisasi penandatanganan financial protokol oleh Kementerian Keuangan.
"Pada tahap ini yang disiapkan adalah land acquisition, penyediaan lahan yang sudah tersedia di satu titik pusat data nasional pemerintah, itu di Jakarta," kata Menteri Plate, dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Senin (1/2/2021).
Kementerian Kominfo, lanjut Plate, juga mempertimbangkan agar pusat data nasional tersebut tidak saja di satu lokasi tapi di beberapa lokasi, dalam rangka menjaga redundansi.
Beberapa opsi lokasi disebutkan Menteri Kominfo, yakni Batam dan ibu kota negara baru, dengan mempertimbangkan efisiensi dalam hal trafik data dan keamanan data.
Terkait dengan pembangunan pusat data, menurut Plate, persyaratannya tidak mudah. Pertama, lokasi harus memenuhi persyaratan redundant power supply, tersedianya akses jalan yang memudahkan, terjaganya security system yang baik, dari segi keamanan, juga lokasi yang terbebas dari gempa dan banjir.
Setelah disediakan lahan untuk pusat data, maka proses selanjutnya adalah pembiayaan pembangunan pusat data nasional, yang akan dilakukan melalui fasilitas pembayaran export credit dari donor country.
"Kita harapkan financial protocolnya bisa diselesaikan segera, antara negara pemberi atau donor country dengan Indonesia, dalam hal ini dilakukan melalui kementerian Keuangan, sehingga pembangunan pusat data dapat dilakukan," ujar Menteri Kominfo.
Proses pembiayaan tidak dilakukan lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sebab, menurut Menkominfo pemanfaatan fiskal nasional masih lebih diutamakan untuk kepentingan-kepentingan lain, selain pembiayaan pusat data yang masih bisa mendapat bantuan pembiayaan dari luar negeri.
"Saat ini dalam proses yang advanced adalah pemerintah Prancis. Pemerintah Prancis sedang melakukan pembicaraan pembiayaannya dengan Bapenas dan Kementerian Keuangan," kata Menteri Plate.
Dalam hal ini, Menteri Plate mengatakan Kementerian Kominfo hanya terlibat menyangkut teknis peralatan dan pilihan teknologi.
Baca Juga: Aplikasi PeduliLindungi Kini Punya Fitur Sertifikat Vaksin Covid-19
Meski mendapat pembiayaan dari luar negeri, Menteri Plate menegaskan bahwa Pusat Data Nasional ini akan dilengkapi dengan sistem keamanan yang memadai, "karenanya kalaupun itu dibiayai dengan pembiayaan asing, security sistem, semuanya akan dilakukan sendiri oleh Indonesia," ujar Menkominfo.
"Sehingga tidak kita khawatirkan karena sumber pembiayaannya asing, semua data kita akan mengalir ke asing, tidak," dia melanjutkan.
Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 2.700 pusat data untuk melayani kebutuhan pemerintahan, dan di antaranya hanya sekitar 3 persen saja yang memenuhi global standard. Sehingga, menurut Menkominfo, terdapat begitu banyak kendala untuk melakukan satu data Indonesia.
Saat ini pula pemerintah pusat dan daerah mempunyai 24.700 aplikasi, sehingga pembangunan pusat data nasional diharapkan dapat menjadi upaya peningkatan efisiensi APBN.
"Dengan dilakukan pembangunan pusat data nasional dalam rangka untuk mendukung Satu Data Indonesia, dan merancang super aplikasi untuk kepentingan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih efisien," ujar Menteri Plate.
"Efisiensinya cukup signifikan, sekitar Rp 20 triliun per tahun," dia menambahkan. [Antara]
Berita Terkait
-
Viral Kuota Internet 50 GB Gratis Jelang Hari Kemerdekaan, Begini Penjelasan Resminya
-
Wamen Nezar Patria Sebut Pentingnya Digitalisasi buat Pengembangan Wilayah, Kenapa?
-
Tuntutan Berat untuk Eks Pegawai Kominfo: Denda Miliaran dan Penjara hingga 9 Tahun di Depan Mata
-
Diperiksa di Bui, Plate Lempar Tanggung Jawab Proyek PDNS ke Bawahan yang Jadi Tersangka
-
Masih Penasaran Video Andini Permata? Salah Klik, Data Pribadi Ludes Disikat Hacker
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
16 Kode Redeem FC Mobile 25 Desember 2025: Klaim George Best dan Paket Week 2 Gratis
-
5 Tablet Snapdragon Rp2 Jutaan, Anti Lemot untuk Anak Kuliahan
-
LiveStream Content Diversification: Solusi Baru untuk TikTok Live Streaming yang Lebih Engaging
-
36 Kode Redeem FF 25 Desember 2025: Bocoran Booyah Pass Diskon 30% dan Token Wayang Gratis
-
7 Game PC Berkualitas Diskon Besar Hari Natal: Mulai 30 Ribuan, Grafis Ciamik
-
Realme Pad 3 5G Segera Rilis: Bawa Dimensity 7300 dan Baterai 12.200 mAh
-
Ini Jadwal Peluncuran Realme Neo 8, Jadi Pesaing iQOO Z11 Turbo dan Moto X70 Ultra?
-
5 HP Paling 'Gaib' Akhir Tahun 2025, Stok Ludes Jadi Rebutan
-
HP Murah Itel City 200 Lolos Sertifikasi di Indonesia, Usung Android 15
-
HP Murah Redmi A7 Pro dan POCO C81 Lolos Sertifikasi, Pakai Chip Unisoc