Suara.com - Virus corona (Covid-19) kemungkinan berasal dari pekerja yang bekerja di tambang China hampir satu dekade sebelum pandemi dimulai.
Klaim ini disampaikan seorang pakar Amerika Serikat (AS). Dr Jonathan Latham, direktur eksekutif Proyek Sumber Daya Biosains AS, percaya Covid-19 mungkin telah berevolusi dalam tubuh pekerja yang terinfeksi yang bekerja di tambang Mojiang, di Yunnan selatan-tengah di China.
Pada April 2012, enam pekerja tambang dirawat di rumah sakit dengan sistem mirip virus corona setelah bekerja di gua yang dipenuhi kelelawar. Tiga orang akhirnya meninggal.
Menurut Dr Latham, virus yang akhirnya menjadi SARS-CoV-2 dan menyebabkan Covid-19, mungkin telah berevolusi di dalam tubuh para penambang ini sebelum melarikan diri ke populasi, melalui sampel penyakit yang dikirim ke para peneliti di Wuhan.
Munculnya varian Alpha di Kent tahun lalu dari satu pasien immunocompromised, ia mengungkapkan adalah bukti bahwa virus dapat membuat "lompatan evolusi yang aneh" ketika berada di dalam individu untuk waktu yang lama.
"Teori ini membutuhkan ratusan mutasi dalam satu penambang untuk berubah menjadi Sars-Cov-2. Beberapa dekade dijejalkan menjadi sekitar enam bulan," jelas Dr Latham sebagaimana melansir laman Mirror, Senin (11/10/2021).
Dia menambahkan, pihaknya telah mendengar tentang fenomena mengejutkan dari kasus terisolasi dari evolusi yang sangat cepat pada virus di Inggris.
Evolusi yang terjadi pada satu individu di Inggris sama banyaknya dengan jutaan infeksi lainnya.
"Teori kami mengusulkan bahwa evolusi serupa terjadi di dalam paru-paru para penambang, setelah penyakit misterius pada 2012," katanya.
Baca Juga: WHO: Banyak Negara Gagal Berikan Layanan Kesehatan Mental di Masa Pandemi Covid-19
Dia berpendapat bahwa virus itu bocor dari sampel medis yang diperoleh dari para penambang yang terinfeksi oleh wabah tersebut.
Sekitar 1.500 kilometer dari Wuhan, tambang Mojiang adalah rumah bagi beberapa teori asal laboratorium seputar Covid-19.
Kembali pada 2012, para pekerja jatuh sakit setelah menggosok lapisan tembaga yang bersih dari kotoran kelelawar dan dirawat di rumah sakit di ibukota provinsi Kunming dengan batuk terus-menerus, demam, nyeri kepala dan dada dan kesulitan bernapas.
Ketika para ilmuwan kembali ke tambang pada akhir 2012, mereka menemukan sampel patogen yang kemudian dikenal sebagai "virus Mojiang".
Virus Mojiang ditemukan pada tikus dan tidak terkait dengan SARS-CoV-2, serta tidak dikonfirmasi apakah itu di balik penyakit penambang.
Sejak itu, peneliti virus corona kelelawar terkemuka di China, Shi Zhengli dari Institut Virologi Wuhan (WIV), mengatakan bahwa gejala mirip pneumonia para pekerja disebabkan oleh infeksi jamur dan tidak ada tanda bahwa mereka telah terinfeksi SARS-CoV-2.
Berita Terkait
-
Vaksinasi Covid-19 di Negara Miskin Penting Dilakukan, Ini Alasannya
-
Terungkap! Ini Penyebab Ruam Keunguan Jari Kaki Pada Pasien Covid-19
-
Gejala Baru Virus Corona Covid-19, dari Kulit Terkelupas hingga Mengerut!
-
Ahli: Pandemi Covid-19 Tidak akan Berakhir Jika Negara Miskin Belum Semuanya Divaksinasi
-
Awas, Ini 4 Tanda Infeksi Virus dan Flu Sudah Parah!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Pongo 755 Resmi Meluncur: Laptop Gaming RTX 50 Series Mulai Rp 15 Jutaan!
-
Football Manager Kerja Sama dengan FIFA, Hadirkan Fitur Piala Dunia Resmi
-
4 Aplikasi Mengukur Tinggi Badan dengan Hasil Akurat bagi Pengguna HP Android
-
GoTo Ungkap Strategi Rahasia! Dukung Penuh Prabowo Demi Jutaan Keluarga Indonesia!
-
24 Kode Redeem FF 21 Oktober 2025, Token Spesial dan Skin Senjata Legendaris Siap Diklaim
-
Apa Itu Digital Hoarding dan Bagaimana Ciri-cirinya?
-
Viral! Serah Terima Rp 13,2 T, Netizen Malah Salfok, Jaksa Agung Burhanuddin Dikira Mas Adam
-
11 Kode Redeem FC Mobile 21 Oktober 2025, Klaim Pemain OVR 110-113 dan Skin Nike Phantom Low 6
-
7 Aplikasi Desain yang Ringan dan Mudah, Bisa Diandalkan Saat Canva Gangguan
-
Viral! "Halo" Berujung Petaka: Penipuan Suara AI Mengintai Orang Terdekat!