Suara.com - Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang dijadwalkan akan segera digelar bagi siswa jenjang SMA/SMK sederajat pada tahun 2025, ternyata menuai gelombang penolakan keras dari kalangan pelajar.
TKA, yang didesain sebagai ujian standar nasional untuk mengukur dan membandingkan capaian akademik siswa secara objektif dan setara menggantikan peran penilaian terstandar yang absen beberapa tahun terakhir justru memicu keresahan. Keresahan ini kemudian bermuara pada munculnya sebuah petisi daring yang masif.
Petisi berjudul "Batalkan Pelaksanaan TKA 2025" yang diinisiasi oleh akun Siswa Agit di laman Change.org ini telah menarik perhatian luas dan berhasil mengumpulkan tanda tangan dukungan hingga mencapai ratusan ribu, menunjukkan betapa besarnya kekhawatiran yang dirasakan para siswa menjelang ujian tersebut.
Berikut adalah 5 fakta penting yang menjadi inti masalah dan pendorong gerakan petisi ini:
1. Sistem Baru yang Terlalu Mendadak dan Minim Waktu Persiapan
Fakta utama yang paling disoroti adalah sifat mendadak dari kebijakan TKA ini.
Pengumuman TKA pada 8 Juni 2025 dan penetapannya melalui "Perkaban Nomor 45 Tahun 2025" pada 14 Juli 2025, membuat siswa dan guru hanya memiliki waktu efektif sekitar 3,5 bulan untuk persiapan sebelum TKA dilaksanakan pada awal November. Jangka waktu yang amat singkat ini dinilai tidak realistis.
Para siswa merasa tertekan karena harus beradaptasi dengan sistem ujian berskala nasional yang baru, di mana nilai TKA akan sangat berpengaruh, terutama bagi mereka yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur prestasi.
2. Kisi-Kisi Ujian yang Terlambat dan Tidak Selaras Kurikulum
Baca Juga: Skandal Korupsi Kemenaker Melebar,Giliran Jurnalis dan Atase di Malaysia 'Diinterogasi' KPK
Keresahan siswa semakin bertambah karena materi TKA dinilai sangat luas dan memiliki cakupan yang tidak sepenuhnya sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang mereka jalani.
Lebih parahnya, kisi-kisi resmi TKA baru dibagikan setelah pertengahan tahun, yang semakin mempersulit proses belajar mengajar.
Bahkan, guru-guru bimbingan belajar (bimbel) dan sekolah mengalami kesulitan besar dalam menyusun prediksi soal.
Upaya mereka membuat perkiraan soal awal menjadi tidak akurat, dan perubahan tipe soal setelah simulasi pertama semakin membuat persiapan siswa menjadi tidak terarah.
Siswa pun merasa kehilangan fokus dan kebingungan dalam menentukan materi belajar yang spesifik.
3. Simulasi Resmi yang Terlambat dan Tekanan Psikologis Siswa
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Berapa Harga Gas DME Pengganti LPG? Ini Kelebihan dan Kekurangannya
-
ChatGPT Atlas: Browser Pintar Baru Penantang Google Chrome
-
Baru Rilis, Pokemon Legends: ZA Langsung Terjual 5,8 Juta Kopi
-
Anies Bahas Angka Pengangguran Terendah tapi Orang Susah Cari Kerja, Ini Penyebabnya
-
25 Kode Redeem FF 28 Oktober 2025: Kolaborasi Free Fire x Soul Land Hadirkan Skin MAG7 Gratis!
-
Bodi Super Tipis 5,99 mm, Moto X70 Air Siap Hadir ke Pasar Global
-
25 Kode Redeem FC Mobile 28 Oktober 2025: Klaim Pemain ICON, Gems, dan Pack Footyverse!
-
Halo Resmi Hadir di PlayStation 5, Siap Rilis Tahun 2026
-
Ini Dia Internet Murah Pengganti Starlink yang Disiapkan Prabowo Buat Sekolah Terpencil
-
Ini Dia Internet Murah Pengganti Starlink yang Disiapkan Prabowo Buat Sekolah Terpencil