Suara.com - Pasca terjadinya letusan Gunung Kelud di Provinsi Jawa Timur beberapa hari yang lalu, Kementerian Perdagangan terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait dan Dinas Daerah untuk mengetahui dampak letusan terhadap distribusi, pasokan, dan harga bahan pokok.
Menteri Perdagangan, M. Lutfi mengatakan bahwa secara umum kondisi pasokan dan ketersediaan bahan pokok di tiga Provinsi (Jawa Timur, D.I Yogyakarta dan Jawa Tengah) yang terkena dampak letusan masih dalam keadaan cukup.
“Sampai saat ini, secara nasional ketersediaan bahan pangan pokok masih cukup. Yang perlu diperhatikan adalah pasokan ke depan karena sumber pasokan bahan pangan pokok, khususnya produk hortikultura yang berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur mulai berkurang," tegas Mendag, M.Lutfi dalam siaran pers, Senin (17/2/2014).
Berdasarkan pantauan Kemendag, distribusi di Jawa Timur secara umum masih lancar dan jalur transportasi Malang-Kediri dan Malang-Blitar mulai 15 Februari 2014 sudah dibuka kembali.
Ketersediaan bahan pangan pokok di Jawa Timur cukup, kecuali untuk komoditas hortikultura (cabe dan sayuran daun seperti kol dan kubis) pasokan di Pasar Induk Oso Wilangun turun sekitar 50%, pasokan normal biasanya sekitar 20 ton per hari, saat ini hanya mencapai 10 ton per hari.
Khusus untuk komoditas cabe, beberapa daerah sentra utama hortikultura di Jawa Timur yaitu Blitar, Kediri, Malang, dan Nganjuk mengakibatkan panen gagal dan berpotensi berkurangnya pasokan ke pasar lokal, antarkota (DKI Jakarta, Banten), dan antarpulau (Ambon dan Papua).
”Untuk komoditas bawang merah, produksi bawang merah khusus untuk Nganjuk sebagai daerah sentra yang terkena paparan abu vulkanik erupsi Gunung Kelud, diperkirakan akan mengurangi pasokan 12% dari produksi nasional. Mengingat Nganjuk memberikan kontribusi produksi sebesar 12% terhadap produksi nasional," kata Mendag.
Berita Terkait
-
Dampak Kebijakan Tarif Trump Mulai Terasa, Harga Barang-barang Pokok Mulai Mahal
-
Wapres Gibran: Perbedaan Itu Mendewasakan dan Menyatukan Kita
-
Anggota Komisi IV DPR Rajiv Minta Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Lebaran
-
Persiapan Ramadan dan Idulfitri: Tips Belanja Bahan Pokok dengan Harga Terjangkau
-
Antisipasi Lonjakan Harga, Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Kawal Stok Pangan Ramadan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global