Suara.com - Harga emas terlempar dari posisi tertinggi dalam empat bulan terakhir setelah Departemen Perdagangan AS mengatakan penjualan rumah baru untuk keluarga tunggal melonjak ke posisi tertinggi di bulan Januari.
Laman Antamgold menulis, melonjaknya penjualan rumah baru di AS membuat fungsi “safe haven” emas sedikit tertekan. Pada pergerakan hari Rabu kemarin, perdagangan emas dibuka pada kisaran 1340.85 dolar Amerika per troy ounce. Sejak pembukaan, harga emas sempat menguat dengan bergerak ke atas menuju harga tertinggi hariannya pada kisaran 1345.22 dolar Amerika per troy ounce.
Emas kembali melemah dan ditutup pada kisaran 1330.53 dolar Amerika per troy ounce dolar Amerika. Secara umum, pergerakan emas berada dalam kondisi bullish dan saat ini harga emas terlihat sedang terkoreksi ke bawah dengan bergerak menuju support USD 1319.99 dolar Amerika per troy ounce.
Harga emas sempat mencapai titik tertinggi dalam 17 minggu sebelum akhirnya terpelanting. Penguatan nilai tukar dolar Amerika terhadap sejumlah mata uang serta naiknya penjualan rumag di Amerika sekitar 9,6 persen menjadi kabar buruk bagi pasar emas.
“Data yang dikeluarkan tersebut merupakan pukulan terhadap pasar emas. Ketika data itu diluncurkan, terjadi aksi penjualan emas,” ujar Phil Streible, analis dari R.J O’Brien & Associates.
Harga emas telah melakukan rally 10 persen di sepanjang tahun ini. Sejumlah analis memprediski, harga emas akan terus turun hingga akhir tahun menyusul kebijakan tapering oleh Bank Sentral Amerika dan penguatan nilai tukar dolar Amerika. Analis dari Goldman Sachs Group memprediksi, harga emas akan berada di kisaran 1.050 dolar Smerika per troy ounce pada Desember. (Bloomberg)
Berita Terkait
-
Harga Emas Antam Akhirnya Kembali Tembus 2,5 Juta Per Gram
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap
-
Harga Emas Antam Naik Konsisten Selama Sepekan, Level Dekati 2,5 Jutaan
-
Harga Emas Pegadaian Melambung Dua Hari Beruntun, Galeri24 dan UBS Kompak
-
Harga Emas Melejit di 2026, Masih Relevan untuk Investasi?
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
Terkini
-
Melantai di Bursa, Saham SUPA Meroket 93% dalam Tiga Hari Perdagangan
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Kejar Target 300 Ribu Pengunjung, Begini Strategi Sarinah Dongkrak Pendapatan di Akhir Tahun
-
Harga Emas di Pegadaian Meroket! Efek Menjelang Tahun Baru?
-
Bank Permata Salurkan Pembiayaan Hijau Rp556 Miliar Sepanjang 2024
-
Bank Indonesia Bongkar Penyaluran Kredit Makin Seret, Apa Alasannya?
-
OJK Rilis Daftar 'Whitelist' Platform Kripto Berizin untuk Keamanan Transaksi
-
Terkendala Longsor, 2.370 Pelanggan PLN di Sumut Belum Bisa Kembali Nikmati Listrik
-
Menperin Minta Jemaah Haji Utamakan Produk Dalam Negeri: Dapat 2 Pahala
-
OJK Sorot Modus Penipuan e-Tilang Palsu