Suara.com - Komentar Presiden Direktur Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya yang mengatakan Malaysia Airlines perlu waktu enam bulan lagi untuk bangkit setelah tragedy hilangnya MH370 ditanggapi dengan sinis oleh sejumlah warga Malaysia. Laman Malaysiakini.com menampung sejumlah komentar pembacanya terkait pernyataan Ahmad Jauhari tersebut.
Moontime, salah satu akun pembaca Malaysiakini.com, mengatakan, perlu keberuntungan bagi manajemen Malaysia Airlines untuk bisa bangkit lagi.
“MAS bangkit lagi? Dengan tim manajemen saat ini, budaya perusahaan yang salah urus, inefisiensi dan masalah dengan serikat pekerja, hanya keberuntungan yang bisa membawa perusahaan itu untu bangkit,” katanya.
Moontime juga curiga pemerintah Malaysia akan kucurkan dana talangan untuk menyelamatkan Malaysia Airlines.
“Tenang saja, jangan khawatir. Seburuk apa pun keadaan, pemerintah akan mencairkan dana talangan, mereka harus karena Malaysia Airlines membawa bendera Malaysia,” kata Moontime sinis.
Komentar senada juga dilontarkan Pahatian. Menurut dia, jauh sebelum terjadi tragedi MH370, Malaysia Airlines telah merugi miliaran ringgit. Dengan hilangnya MH370, reputasi perusahaan akan semakin turun.
“Bagaimana mungkin CEO MAS mengatakan enam bulan lagi bisa bangkit lagi padahal dia sudah gagal melakukannya lebih awal. Omongan sampah apa yang tengah dia katakana? Tidak ada cara lain untuk menyelamatkan MAS selain kepala yang harus bergelimpangan,” tegasnya.
Akhir tahun lalu, perusahaan penerbangan plat merah itu mencatat kerugian 1,2 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp13 triliun. Hilangnya pesawat MH370 sejak Sabtu (8/3/2014) lalu membuat kas keuangan perusahaan semakin tergerus.
Manajemen MAS menanggung semua biaya keluarga penumpang MH370 untuk datang ke Kuala Lumpur. Bukan itu saja, CEO MAS Ahmad Jauhari juga sudah menjanjikan bantuan keuangan 5 ribu dolar Amerika atau sekitar Rp55 juta kepada seluruh keluarga penumpang MH370. (Malaysiakini)
Berita Terkait
-
Bolehkah Berangkat Haji Pakai Dana Pinjaman dan Kredit? Ini Penjelasan Ulama NU!
-
Anggaran Program MBG Pakai Dana Talangan Pribadi Penyedia Makan
-
Satu Dekade Berlalu, Malaysia Kembali Cari Pesawat MH370 yang Hilang Misterius
-
Pemerintah Diminta Tak Beri Dana Talangan untuk Sritex, Pakar Ungkap Risikonya
-
Sudah 18 Tahun, Pemerintah Masih Kesulitan Buru Utang Rp2,23 Triliun Lumpur Lapindo ke Grup Bakrie
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
Terkini
-
KVB Berkunjung ke Suara.com, Tawarkan Keunggulan Aplikasi dan MetaTrader 5
-
RI Punya Gudang Baja Canggih, Bisa Hemat Biaya Logistik Rp 3,7 Miliar per Bulan
-
Investor Asing Asal Swiss Buang 100 Juta Lembar Saham BUMI Milik Grup Bakrie
-
Peruri Klaim Berhasil Reduksi Emisi Karbon Hingga 102 Persen
-
YLKI Desak Pemerintah Setop Sementara Program Makan Gratis Usai Marak Kasus Keracunan
-
Telkom Kenalkan Dunia Siber Kepada Talenta Muda Lewat Telkom Cyberfest Vol. 2
-
Hari Sungai Sedunia, Telkom Gandeng Pandawara Gelar River Clean Up di Cioray Bandung
-
Anak Usaha Produsen Susu dan Es Krim Diamond Digugat PKPU, Dianggap Punya Utang Rp367 Juta
-
Kebijakan Kuota Impor Kemenperin Dipertanyakan, Industri Tekstil RI Kian Babak Belur
-
Emiten Properti PPRO Mulai Masuk Bisnis Fasilitas Olah Raga