Suara.com - Indeks saham di kawasan regional berfluktuasi pada sesi penutupan perdagangan Selasa (15/4/2014) sore. Indeks Hang Seng di Hongkong turu drastis 1,2 persen yang merupakan penurunan terbesar dalam satu bulan terakhir. Pertumbuhan ekonomi Cina yang melambat membuat pelaku pasar melakukan aksi ambil untung dan melepas saham yang mereka pegang.
Sementara itu, indeks MSCI Asia Pasifik melemah 0,1 persen ke level 137,25. Saham-saham di Cina memasuki zona merah setelah adanya laporan kredit baru turun yang membuat perekonomian negara itu terancam melemah.
“Investor menggunakan data persedian uang sebagai alasan untuk mengambil keuntungan menjelang pengumuman data PDB Cina. Data persedian uang memperlihatkan likuiditas yang rendah dan semakin rendah PDB maka semakin tinggi harapan pemerintah untuk mengucurkan uang ke pasar,” kata Louis Tse, analis dari VC Brokerage Ltd.
Berbeda dengan Hongkong, indeks saham di Jepang dan Singapura justru melonjak. Indeks Topix naik 0,3 persen yang ditopang oleh meroketnya harga saham Asics menjadi 1.923 yen. Sedangkan indeks Straits Times melompoat 0,9 persen dan indeks S7P/ASX 200 di Australia bertambah 0,5 persen.
Di Bursa Efek Indonesia, indeks harga saham gabungan turun tipis 0,2 poin ke level 4.864. IHSG gagal melanjutkan penguatannya setelah kemarin IHSG melonjak 39 poin atau 0,8 persen ke level 4.855. IHSG sempat menembus posisi 4.893 sebelum akhirnya ditutup di level 4.855.
Volume perdagangan 4,6 miliar lot saham dengan nilai transaksi Rp5,5 triliun. Ada 134 saham yang naik, 164 saham turun dan 87 saham stagnan. Sejumlah saham yang naik antara lain Bank Rakyat Indonesia, Bumi Serpong Damai dan PP London Sumatera Indonesia. Sedangkan saham yang turun antara lain Eka Sari Lorena Transport, Matahari Putra Prima dan Adaro Energy. (RTI/Bloomberg)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Mengapresiasi Inovasi: Energi Penggerak Menuju Indonesia Emas 2045
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi